Bos Uang Palsu Jaringan Kampus UIN Alauddin Makassar, Annar Sampetoding, Dititipkan di Rutan Makassar

Rabu, 08 Januari 2025 | 18:18 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Endra Sahar - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Polres Gowa resmi menitipkan Annar Salahuddin Sampetoding, tersangka kasus pembuatan dan peredaran uang palsu jaringan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, di Rumah Tahanan (Rutan) Makassar, Rabu (08/01/2025).

Penitipan dilakukan setelah kondisi kesehatan Annar dinyatakan membaik usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

pt-vale-indonesia

Annar tiba di Rutan Makassar yang berlokasi di Jalan Rutan, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Selasa (tanggal) sekitar pukul 14.00 WITA. Kedatangannya dikawal langsung oleh penyidik Polres Gowa.

Kepala Rutan Makassar, Jayadikusuma, membenarkan penitipan tersangka tersebut. Ia menyampaikan bahwa Annar sedang menjalani masa pengenalan lingkungan sebagai tahanan baru, sesuai prosedur yang berlaku.

Pemeriksaan kesehatan Annar dilakukan di klinik Rutan Makassar, disaksikan oleh pejabat Kanwil Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Sulawesi Selatan.

“Penitipan tahanan biasanya berlangsung selama tujuh hari dan dapat diperpanjang hingga satu bulan. Annar juga mengaku memiliki riwayat penyakit jantung,” ujar Jayadikusuma.

Kasus yang melibatkan Annar Salahuddin Sampetoding sebagai pemodal utama sindikat uang palsu ini sempat menarik perhatian publik.

Pasalnya, ia disebut-sebut terlibat dalam jaringan kampus UIN Alauddin Makassar. Namun, hingga ditetapkan sebagai tersangka, pihak kepolisian Polres Gowa belum pernah memperlihatkan keberadaan Annar ke publik.

Hal ini berbeda dengan perlakuan terhadap 17 tersangka lainnya dalam kasus yang sama. Seluruhnya sempat ditampilkan dalam konferensi pers oleh Polres Gowa dan ditahan di Rutan Polres Gowa. Sementara itu, Annar langsung dititipkan di Rutan Makassar tanpa melalui proses serupa.

Perlakuan istimewa ini menjadi sorotan publik, mengingat peran Annar sebagai pemodal utama sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu di jaringan tersebut.

Rutan Makassar saat ini terus memantau kondisi kesehatan Annar sebelum ia bergabung dengan tahanan lainnya di Blok B, yang dihuni sekitar 20 tahanan.(*)

Tags:

BACA JUGA