
Syafruddin Mualla: Sulsel Siap Jadi Magnet Investasi pada 2025, Ini Sektor Unggulannya
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin menunjukkan potensinya sebagai magnet investasi di Indonesia Timur. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi antara 4,8% hingga 5,6% pada 2025, sejumlah sektor unggulan diprediksi menjadi motor utama dalam menarik investor dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Wakil Ketua Umum Kadin Sulsel, Syafruddin Mualla, mengungkapkan bahwa tren investasi di Sulsel mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sektor-sektor yang menjadi primadona antara lain pertambangan, properti, perdagangan, infrastruktur digital, dan industri hilir. “Sulsel memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan keterlibatan aktif dunia usaha, kami optimistis target investasi tahun ini dapat tercapai,” ujarnya.

Sektor pertambangan masih menjadi kontributor utama investasi di Sulsel, dengan realisasi mencapai Rp4,02 triliun pada 2024. Namun, tantangan seperti dampak lingkungan dan penerimaan masyarakat lokal perlu mendapat perhatian serius. “Kami mendorong penerapan praktik pertambangan yang berkelanjutan serta keterlibatan komunitas lokal dalam perencanaan proyek,” kata Syafruddin.
Di sektor properti, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menunjukkan pertumbuhan pesat dengan investasi mencapai Rp8,41 triliun pada 2024. Penyediaan lahan strategis dan infrastruktur pendukung menjadi faktor utama dalam menarik investor. “Kami mendorong sinergi antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan kawasan industri dan perumahan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Sektor perdagangan juga terus berkembang seiring meningkatnya daya beli masyarakat. Namun, persaingan dengan daerah lain dan ketersediaan produk lokal yang kompetitif menjadi tantangan tersendiri. “Pelaku usaha perlu didorong untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan distribusi,” kata Syafruddin.
Pembangunan infrastruktur digital menjadi salah satu fokus pemerintah Sulsel, dengan target menghadirkan jaringan internet di 2.028 desa melalui Program Desa Digital. “Investasi di sektor ini sangat penting untuk mendorong literasi digital dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi,” ujarnya.
Industri hilir juga menjadi perhatian utama dalam mendorong peningkatan nilai tambah produk lokal. Namun, keterbatasan teknologi dan tenaga kerja terampil masih menjadi kendala yang perlu diatasi. “Kita perlu mendorong investasi di fasilitas pengolahan serta menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja agar industri hilir bisa berkembang pesat,” jelasnya.
Untuk meningkatkan daya tarik investasi, Kadin Sulsel menekankan pentingnya insentif fiskal, kemudahan perizinan, serta kolaborasi erat antara sektor swasta dan pemerintah. “Kami optimistis, dengan strategi yang tepat, Sulsel akan semakin diperhitungkan sebagai pusat investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Syafruddin Mualla.(*)