BIF 2025 Ulas Strategi Penguatan Ekonomi Sulawesi Selatan

Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:46 Wita - Editor: adyn -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Bisnis Indonesia mengajak lintas sektor membahas penguatan ekonomi di Sulawesi Selatan melalui kerjasama lintas sektor.

Sebagai salah satu media yang berfokus pada bisnis dan ekonomi, Bisnis Indonesia Forum (BIF) Regional Sulawesi 2025 digelar untuk membahas penguatan ekonomi tersebut di Hotel Hyatt Place Makassar, Kamis (14/8/2025).

pt-vale-indonesia

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil yang membuka acara ini secara langsung.

Sementara itu narasumber BIF yaitu Plt Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Munarti, Asisten Direktur Senior Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Sulsel dan Sulbar Indra Natsir Dahlan, Redaktur Pelaksana Harian Fajar Ridwan Marzuki; dan Dosen FEB Unhas, Andi Nur Bau Massepe.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil melihat pertumbuhan ekonomi di Sulsel harus terus digenjot dengan memperkuat sinergi antar sektor. Hingga kini, ekonomi Sulsel bertumbuh 4,94% yoy atau year on year pada triwulan II 2025.

“Kekuatan ekonomi tersebar, seperti Makassar dengan perdagangan, lalu Bone, Wajo, dan Sidrap mengandalkan pertanian. Sedangkan Bulukumba, Sinjai, dan Selayar dengan perikanan,” ungkapnya.

Namun, Ahmad Akil mengatakan, kontribusi daerah di Sulsel masih belum merata. Dia berharap, lewat forum ini, ada strategi jitu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi merata di Sulsel.

“Penting juga untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi semua stakeholder dalam membangun ekonomi,” tegasnya.

Plt Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Munarti menjelaskan, ekonomi d Sulsel masih tumbuh berkat kontribusi besar di sektor pertambangan.

“Sektor UMKM juga ada peningkatan tapi nilainya masih kecil, tidak seperti sektor pertambangan,” jelasnya.

Dia pun mendorong pertumbuhan ekonomi ditopang dengan kegiatan ekspor. Sebab, kata dia, ekspor Sulsel mengalami kenaikan 12,06 persen secara month to month pada tahun 2025.

“5 negara tujuan ekspor terbesar pada Juni 2025 itu Jepang dengan persentase 78,93%, lalu Tiongkok, Taiwan dan Korea Selatan. Terbanyak Nikel dengan 76,54,” kata Munarti.

Terakhir, Asisten Direktur Senior Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Sulsel dan Sulbar, Indra Natsir Dahlan menekankan tren pertumbuhan ekonomi juga perlu dijaga dengan mengawasi perilaku pelaku usaha dan konsumen.

Terlebih, kata dia, penipuan investasi hingga pinjaman online ilegal masih marak di Sulsel. Sehingga, perlu ada edukasi literasi keuangan kepada pelaku usaha dan konsumen.

Salah satu contoh edukasi adalah mengenal karakter investasi ilegal untuk dikenal sejak dini. Mulai dari legalitas tidak jelas, keuntungan tidak wajar, hingga klaim tanpa risiko. Dipaparkan pula mengenai ragam modus investasi ilegal, semisal skema ponzi hingga pemalsuan izin usaha.

“Olehnya itu, penting memperhatikan 2L sebelum melakukan investasi. Yang dimaksud 2L itu adalah legal dan logis,” tutup Indra. (*)


BACA JUGA