Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel, Supardji menjelaskan tentang progress proyek bendungan yang akan dan sementara dibangun di Sulsel di kantornya, Jumat (31/1/2020)

Kepala BBWSPJ: Desain Bendungan Je’nelata Sudah Rampung

Minggu, 02 Februari 2020 | 22:44 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM — Rencana pembangunan bendungan Je’neleta, Kecamatan Manuju, Gowa terus berproses. Saat ini, desain dari bendungan itu sudah finish alias rampung. 

“Desain sudah selesai. Bahkan desain
Bendungan Je’nelata ini sudah kita serahkan di Komisi Keamanan Bendungan (KKB) untuk proses sertifikasi. Tujuannya apa untuk menguji ketahanan bendungan,” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel, Suparji kepada wartawan, Minggu (2/2/2020).

pt-vale-indonesia

Menurut alumni Fakultas Tehnik Sipil Universitas Hasanuddin itu, pihak balai sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) Penentuan Lokasi (Penlok) dari Gubernur Sulsel. SK lokasi dari Gubernur itu bahkan telah diserahkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Lokasi yang ditentukan dan ditandatangani oleh Pak Gubernur Sulsel telah kami serahkan ke BPN,” ujar Suparji.

Pembangunan proyek Bendungan Je’nelata ini akan menggunakan bantuan luar negeri (loan) dari Tiongkok. Nilai anggarannya diperkirakan Rp2 triliun.

Supardi menjelaskan, jika semua proses identifikasi lahan yang dilakukan oleh pihak BPN termasuk kejelasan dokumen kepemilikannya sudah rampung maka pemerintah pusat melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan RI siap melakukan pembayaran ganti rugi lahan kepada masyarakat.

Sementara itu, pembangunan proyek Bendungan Karalloe yang terletak di Kecamatan Tompobulu, direncanakan rampung akhir tahun ini.

Ia mengatakan sampai awal Februari 2020 ini, progres pengerjaan proyek di lapangan sudah mencapai 80 persen.

“Jika melihat proses pengerjaan proyek di lapangan yang sejauh ini progresnya sudah mencapai 80 persen bahkan lebih, maka kami yakin proyek Bendungan Karalloe akhir tahun 2020 sudah rampung sesuai waktu yang kita targetkan,” kata Suparji.

Proyek pembangunan Bendungan Karalloe yang menenggelamkan sebagian wilayah pada sejumlah desa di Kecamatan Tompobulu dan Biringbulu, Gowa, menelan anggaran Rp1,2 triliun yang bersumber dari APBN.

Berdasarkan data teknis yang ada, bendungan ini kata Kepala BBWSPJ, Suparji, memiliki kapasitas tampungan air sebesar 77 meter kubik.

Selain itu, bendungan setinggi 85 meter dari mdpl ini memiliki luas genangan sebesar 145 hektar dengan kapasitas air baku untuk kebutuhan air bersih sebesar 440 liter per detik.

Bendungan ini juga nantinya akan dapat mengairi lahan persawahan seluas 7000 hektar. Dari jumlah itu, sebagian besar lahan persawahan yang akan dialiri berada di Kabupaten Jeneponto.

Di samping itu, bendungan ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangkit listrik dengan kapasitas 4,5 mega watt.

“Memang bendungan ini letaknya di Gowa, namun sebagian besar airnya akan mengairi lahan persawahan yang ada di Kabupaten Jeneponto,” ujar Suparji.(*)


BACA JUGA