perahu penyeberangan di Sungai Jeneberang, Alat Transportasi Warga Taeng.

Perahu Katinting Jadi Alat Transportasi Alternatif Warga Taeng

Rabu, 02 September 2015 | 11:30 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar, GoSulsel.com – Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa sudah membangun jembatan penghubung antara Kota Sungguminasa dengan wilayah lainnya di daerah berjuluk Gowa Bersejarah. Namun masih ada warga memilih menggunakan alat transportasi tradisional.

Warga Desa Taeng, Kecamatan Palangga, salah satunya menjadikan tumpuan perahu katinting sebagai alat penyeberangan tradisional. Warga ini lebih memilih naik perahu jika ingin ke Kota Sungguminasa atau ke Makassar.

pt-vale-indonesia

Mereka menganggap alat transportasi ini selain ramah lingkungan, jauh dari polusi. Jarak antara permukiman mereka juga lebih dekat jika menyerangi sungai Jeneberang menggunakan perahu.

Setiap warga bermukim di pesisir sungai Jeneberang hanya mengandalkan perahu penyeberangan yang ada di tempat penyeberangan di dermaga Sungai Jeneberang. Setiap hari warga yang menyeberang di sungai Jeberang tersebut berjumlah puluhan orang.

Sehingga tidak heran jika perahu katinting yang tersedia hanya dua unit tersebut kerap kewalahan mengantar warga menyeberangi sungai Jeneberang. “Warga yang bermukim di pesisir sungai Jeneberang lebih memilih menaikkan kendaraannya di atas perahu katinting, dari pada melewati jalan poros Kota Sungguminasa.

Di samping menghindari polusi asap kendaraan, juga warga tempuh relatif singkat. Naik perahu hanya membutuhkan lima menit sudah sampai ke Kota Sungguminasa,” kata Nirwan Daeng Gassing, salah seorang warga Desa Taeng, saat ditemui, Selasa, (1/9/2015).

Nirwan Daeng Gassing mengatakan, mengenai tarif yang dipatok pihak pengelola jasa transportasi sungai tersebut relatif murah. Bagi pejalan kaki, dikenakan tarif sebesar Rp 3 ribu sedangkan Rp 5 ribu bagi pesepeda motor.

“Kami menyeberang menggunakan perahu di Sungai Jeneberang ini sudah berlangsung sejak 15 tahun lalu. Hingga saat ini masih tetap ramai dimintai warga, khususnya warg yang bermukim di pesisir sungai Jeneberang,”ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pengelola jasa penyeberangan di Sungai Jeneberang H Rasyid mengatakan, transportasi ini ada sejak puluhan tahun lalu. Namun, belum pernah ada perhatian dari pemerintah setempat.

“Kami hanya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan penambahan perahu penyeberangan di Sungai Jeneberang. Pasalnya, penyeberangan ini masih cukup diminati warga, khususnya warga yang bermukim di pesisir sungai,”ujarnya.


BACA JUGA