Makassar, GoSulsel.com – Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arkam Azikin meragukan profesionalisme lembaga survey politik yang mengunggulkan sejumlah pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada serentak di Sulsel tahun ini.

“Seharusnya kalau sudah survei, presentasekan dulu metode surveinya seperti apa. Kemudian sampelnya apa saja, berapa margin error-nya, serta kredibilitas dan akurasi data itu yang penting untuk ditunjukan kepada publik. Bukan angka-angka,” ujarnya saat ditelepon, Kamis (8/10/2015).

Hasil survei, katanya, mesti bisa dipertanggungjawabkan secara moral ke publik.

Jika tidak melalui tahapan itu, maka data survei yang telah dilakukan bisa diragukan. Selain itu, bisa dianggap sebagai kebohongan publik serta tidak memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

“Banyak lembaga survei yang kayak gitu. Itu yang kita sebut lembaga survei abal-abal, yang tidak punya trackrecord,” jelasnya.

---