Jus Tulang. (Foto: makassarterkiniaward.blogspot.com).

Nge-Jus Tulang di Perempatan Jalan Veteran Utara

Jumat, 09 Oktober 2015 | 14:28 Wita - Editor: Nilam Indahsari -

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Jus buah dan sayur bisa didapat di daftar menu minuman warung. Namun, di Warung Sop Kikil asuhan Daeng Lallo, Anda bisa mendapat menu jus justru di daftar makanan. Namanya Jus Tulang. Bahannya bukan buah atau sayur, melainkan sum-sum tulang sapi.

Ya, untuk mencecap rasa gurih dan lembutnya sum-sum tulang persendian kaki sapi, Anda disiapkan pipet untuk mengisapnya.

pt-vale-indonesia

“Rasanya ketika mengisap sum-sum tulang sapi, ada rasa tersendiri yang langsung kita rasa. Sum-sumnya langsung menempel di langit-langit dan rasa kuahnya juga terasa sekali,” ujar H. Sultan, salah seorang pelanggan tetap yang juga merupakan kawan lama Daeng Lallo.

Selain jus tulang, di warung yang buka pukul 6 sore sampai pukul 12 malam ini, Anda juga bisa memesan sop kikil. Uniknya, di warung ini, sop kikil dapat dipadukan dengan ubi goreng yang dimasak hingga empuk terlebih dahulu. Di samping itu, kuahnya lebih kental berkat rempah-rempah yang aromanya menyergap pangkal hidung.

“Saya sering makan di sini karena rumah dekat dari sini. Yang biasa saya pesan di sini sop kikil sama jus tulang dicampur dengan 1 piring kecil ubi goreng. Dan memang rasanya enak,” aku H. Sultan kepada GoSulsel, Rabu (27/8/2015).

Halaman 2

Awalnya, menurut H. Sultan, warung yang dirintis sejak lima tahun lalu ini, hanya didatangi oleh para penjual daging di pasar. Namun, seiring berjalannya waktu, para karyawan kantor dari berbagai penjuru juga menyambangi warung ini.

“Enak tawwa sop kikilnya di sini karena ada ubinya. Biasa sop kikil tidak pakai ubi. Kalau di sini ada. Saya biasa datang ke sini kalau pulang dari kantor atau kalau lagi keluar terus mau makan malam di luar,” kata Alfian Putra yang bekerja sebagai pegawai di kantor walikota.

Selain orang kantoran, ada juga pelanggan yang bekerja di bengkel. “Biasaka’ makan di sini kalau tutupmi bengkel. Terus maumaka’ pulang biasa singgah makan di sini. Enak memang tawwa karena ada ubinya. Baru ubinya tidak terlalu keras,” ucap Hardianto, pekerja bengkel di Veteran Utara.

Soal harga, warung ini mulai bermain di angka Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Dan dalam sehari, Daeng Lallo bisa meraup omzet sekitar Rp 2 juta.


BACA JUGA