Kondisi Ekonomi Dinilai Kurangi Penyerapan APBN di Sulsel
Makassar, GoSulsel.com – Kurangnya serapan Sulsel dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) triwulan ketiga tahun ini dinilai tidak lepas kondisi ekonomi dan dari sisi perencanaan aplikasi proyek.
“Karena itu realistis, memang kondisi ekonomi kita di 2015 ini kan 4,7 persen secara nasional dan semua provinsi yang ada mengalami penurunan kondisi ekonomi, termasuk Sulsel,” ujar Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiah (Unismuh) Makassar, Abdul Muthalib yang ditelepon, Rabu (14/10/2015). Ia menjelaskan, penurunan penyerapan APBN itu akibat kondisi ekonomi.
Kendati demikian, menurutnya, serapan dana di 2015 mesti lebih tinggi dari 2014 dalam hal proyek. “Artinya, bahan yang dibeli berbeda. Harga bahan naik. Misalnya 2015 serapan APBN naik sekitar 60 persen, itu pasti tidak akan klop karena pastinya bahan bahan untuk pembelian dan pembangunan proyek pasti akan lebih naik,” jelasnya.
Realisasi penyerapan APBN di Sulsel masih 45,8 persen atau sekitar Rp 10,64 triliun dari pagu anggaran Rp 23,19 triliun hingga September lalu.
“Target ini masih rendah bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Sulsel, Alfiker Siringoringo saat menggelar jumpa pers ekspos penyerapan APBN Sulsel Triwulan III 2015, di Gedung Keuangan Negara, Jl Urip Sumohardjo, Selasa kemarin.
Sementara, penyerapan pada September 2014 sekitar 57,20 persen dan September 2013 mencapai 53,5 persen. Menurutnya, ada beberapa instansi pemerintah di Sulawesi Selatan yang penyerapannya paling rendah.
“Instansi pemerintah daerah Sulsel penyerapan anggaran APBN-nya paling tinggi adalah Kabupaten Pinrang, yaitu 69,7 persen atau nilai Rp 116,5 miliar,” jelasnya.