Seorang pemangkas rambut, Nur Muhammad Khoiri, sedang memangkas rambut salah seorang pelanggannya. (Foto: Iskandar Achmad/GoSulsel.com)

Ingat Pangkas Rambut Ingat Madura

Sabtu, 24 Oktober 2015 | 09:29 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Pangkas Rambut Madura adalah salah satu tujuan pria di Kota Makassar yang ingin memperbarui model rambutnya. Di Makassar, usaha ini cukup banyak berseliweran di berbagai penjuru kota.

Sesuai namanya, usaha ini dilakoni oleh para pria yang berasal dari Pulau Madura. Seperti Nur Muhammad Khoiri yang mendirikan pangkas rambut Sari Madura sejak sekitar 19 tahun silam. Khoiri, demikian ia akrab disapa, mendirikan usahanya di pinggiran Jalan Toddopuli Raya Makassar. Tempat ini jadi salah satu tempat untuk mengubah model rambut di sekitaran jalan itu.

pt-vale-indonesia

“Anak muda di Madura belum lama ini punya motivasi untuk merantau, beda waktu jaman saya. Bisa dihitung jari lah anak muda yang mau merantau. Masih belum bisa tinggalkan sapi dan sawahnya mungkin hahahaha,” tutur Khoiri sambil tertawa kepada GoSulsel.com, Jumat (23/10).

Lebih lanjut Khoiri menjelaskan, hingga tahun 1997 masyarakat Madura sebelumnya hanya punya kelebihan bertani dan menggembala sapi. Namun berkat kesuksesan warga Madura yang mengadu nasib dengan sebilah gunting dan sisir, akhirnya para perantau itu pulang membawa hal yang tak dipungkiri oleh warga di sana. Hal itu yang membuat anak muda di sana kian hari makin berkurang karena ingin merantau sambil membuka usaha cukur.

“Di sana, dulu kita mau ngapain? Cuma bertani dan menggembala? Kalau kita di kampung (Madura) kita akan sulit berkembang. Jalan satu-satunya yah merantau. Memang agak sulit. Namun kalau tekun, kita bisa meraih apa yang kita inginkan,” tuturnya.

Halaman 2

Tak cukup sampai di situ, rasa kekeluargaan masyarakat Madura bisa diancungi jempol. Sebab setiap warga Madura yang berhasil di tanah rantau akan memanggil keluarga atau kerabat untuk membantu menekuni usaha pangkas rambut di tempatnya.

“Jika sudah profesional dalam mencukur rambut dan cukup modal, kerabat atau keluarga tersebut boleh membuat usaha sendiri dan begitu seterusnya,” ujar Khoiri.

Hal yang sangat berbeda dari tempat cukur yang lainnya adalah Madura punya trik jitu sehabis pangkas rambut, yakni pijat. Awalnya, pijat itu hanya sebagai pelengkap sehabis cukur untuk melenturkan kembali leher yang tegang. Namun seiring berjalannya waktu, tiap pangkas rambut sudah mematok tarif Rp 8 ribu untuk sekali pijit. Adapun tarif pangkas rambut yang ada di Makassar mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu sekali cukur.

Hal itu membuat nama Madura identik dengan pangkas rambut karena para pemuda dididik untuk merantau. Dan usaha yang paling mudah dengan membangun salon rambut. Namun bukan berarti daerah tempat lahir Pangkas Madura itu tidak memiliki pangkas rambut di daerahnya sendiri.

“Awal mula Pangkas Madura itu di Mataram. Warga Madura sangat bamyak di sana yang mendirikan salon. Saking banyaknya, kami memilih lokasi di daerah lainnya. Ada yang di Sulawesi, di Papua, dan lain-lain,” tambahnya.


BACA JUGA