Pemilihan Rektor UNM

Perdebatan Tata Tertib Sengit, Pemilihan 3 Besar Calon Rektor UNM Molor

Selasa, 02 Februari 2016 | 10:56 Wita - Editor: gun mashar - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Pemilihan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) yang memasuki agenda pemilihan 3 besar calon memanas. Persoalannya hanya karena persoalan tata ejaan kata yang dinilai kurang benar kalimatnya.

Protes disampaikan oleh Prof Ahmad Tolla, Guru Besar Bahasa Indonesia UNM ini memprotes tata tertib pemilihan yang menyebutkan ‘Penghitungan Suara Pemilihan Penyaringan Rektor’. Bagi Ahmad Tolla, tatanan kalimat ini kurang benar. Namun Ketua Panitia, Prof Armin Rasyid bersikeras mempertahankan kalimat itu.

pt-vale-indonesia

Akibatnya, pemilihan tertunda karena perdebatan yang sempat memanas.

Memang pada poin b nomor 4) disebutkan: Apabila terdapat 2 (dua) orang atau lebih calon rektor untuk memperoleh suara yang sama untuk peringkat kedua, maka dilakukan pemilihan ulang bagi calon yang sama tersebut untuk menentukan calon rektor urutan kedua dan ketiga. Kemudian poin b nomor 5) yakni: Apabila terdapat 2 (dua) orang atau lebih calon rektor yang memperoleh suara yang sama untuk peringkat ketiga, maka dilakukan pemilihan ulang bagi calon yang sama tersebut untuk menentukan calon rektor urutan ketiga.”

“Harusnya, poin b nomor 5) tak perlu ada sebab untuk pemilihan calon rektor urutan ketiga sudah ada pada poin b nomor 4),” kata Ahmad Tolla di depan para senator, Kampus UNM Gunung Sari, Selasa (2/2/2016).

Halaman 2

Tetapi Prof Amin Rasyid akhirnya memutuskan untuk tetap menggunakan tata tertib yang telah dibuat oleh panitia.

“Ini sudah berdasarkan keputusan panitia,” kata Amin. Setelah melalui perdebatan panjang pemilihan akhirnya dilanjutkan dengan bebagai pertimbangan oleh panitia. (*)


BACA JUGA