“Rumah Kecil ini saya bangun seperti membangun sebuah karya, sejak 7 tahun lalu sedikit demi sedikit, banyak yang bertanya soal berapa biaya saya habiskan untuk rumah kecil ini, saya tidak hitung jumlah pastinya tapi sampai ratusan juta, harga itu nomer dua, yang pasti semua yang ada memang saya inginkan ada di Rumah Kecil. Berharap dari Rumah Kecil dari berbagai komunitas yang peduli terhadap lingkungan, sosial bisa bertemu disini, Rumah Kecil yang kecil dengan melahirkan gagasan besar untuk kehidupan sosial jadi Rumah Kecil Terbuka untuk semua komunitas apa saja,” ceritanya.

Rumah Kecil sekaligus menjadi rumah pribadi Adi Doang Bersama Istri dan putranya, meski halaman cukup luas, Adi Doang hanya membuat rumah tempat ia tidur hanya seluas 2×3 meter.

“Kenapa Rumah Kecil pertama karena rumahnya memang kecil hanya 2×3 yang beralasan papan dan karpet tipis, tapi halaman yang cukup luas itulah yang saya bercita-cita bisa jadi tempat banyak orang berdiskusi, disini tidak ada wifi karena saya ingin orang yang datang itu saling bercerita dan bertegur sapa,” sebutnya

Rumah Kecil yang didominasi warna merah hitam menawarkan suasana tenang meski berada ditengah kota, udara sejuk, lingkungan yang asri seperti berada di pedesaan dengan pemandangan indah, dilengkapi dengan kolam ikan terapi dan ikan air tawar, dikelilingi sawah, aneka tanaman, suara kicauan burung, angsa, ayam dilengkapi dengan pernak pernik lampu, topeng dan ornamen lainnya, para pengunjung juga bisa bersantai sambil membaca buku koleksi pribadi Adi Doang.

Intan Istri Adi Doang, mengungkapkan bahwa tidak ada batasan waktu untuk berkunjung ke Rumah kecil.

---