“Bandara ini menjadi kebutuhan yang sangat penting, apalagi disatu sisi kita semua sedang mengejar target 20 juta wisatawan, dan disatu sisi Toraja inikan juga sudah dikenal namun memang masalah akses menjadi perhatian. Kami pemerintah memperhatikan ini,”terangnnya

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyebutkan belum dapat memastikan kelanjutan proyek bandara buntu kunik, karena masih adanya tarik menarik pembahasan kelanjutan proyek tersebut.

“masih pembahasan apakah diteruskan atau bagaimana karena ada batasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat sekarang terhadap anggaran yang maju mundur,” ungkap Syahrul.

Dia menjelaskan ini juga menjadi kesalahan dari pemerintah setempat karena banyak yang fiksi, namun saya sedang mencari jalannya.Yang jelas tidak bisa menarik swasta karena ini sangat besar anggarannya.

“anggaran juga tida ada, disebabkan melemahnya keuangan negara”terangnya (*)

 

 

---