Sebelum Septian, Ini Daftar Korban Tewas Akibat Begal di Makassar
Selanjutnya, tindakan keberingasan pelaku begal juga menewaskan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) Musyarrafah. Aktivis perempuan Sulsel ini dibegal di depan Misi Depo Bangunan, dekat Masjid Cheng Hoo, Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, Sulsel, Minggu (21/2/2016).
Musyarrafah tewas setelah memperjuangkan tasnya hingga terjadi tarik-menarik. Karena tak bisa mempertahankan keseimbangan, Wakil Ketua Nasyiatul Aisyiyah Sulsel ini terjatuh dari motor. Kepala Musyarrafah terbentur di aspal membuatnya luka parah. Musyarrafah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Grestelina, Jalan Hertasning. Namun, akibat luka parah yang dideritanya, korban meninggal sekitar pukul 23.30 Wita, Minggu (21/2/2016) malam di RS Grestelina.
Tidak hanya sampai disitu, pada 28 Mei 2016, seorang guru agama SD Inpres Biring Jambu I, Antang Raya bernam Hj Santri menjadi korban begal di Jalan Borong Jambu VII Antang Raya. Korban sempat dirawat di RS Ibnu Sina sebelum akhirnya meninggal dunia pada Selasa (31/5/2016).
Korban terakhir adalah, Septian Nuransa yang dibegal di Jalan Rappocini Raya pada Selasa (31/5/2016). Septian Nuransa meninggal dunia setelah dirawat intensif di ICU RSU Wahidin Sudirohusodo selama 19 hari. Septian Nuransa meninggal dunia pada Minggu (19/6/2016) subuh. (*)