(Foto: Masjid Mamajang Raya/Kamis, 23 Juni 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

Masjid Sederhana yang Pernah Jadi Pusat Aktifitas 500 Mujahadah Makassar

Kamis, 23 Juni 2016 | 16:21 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Dilihat dari bentuk bangunan, masjid ini terkesan sederhana. Tanpa ada desain khusus ornamen Islam atau ukiran kaligrafi yang sering menghiasi sebuah masjid.

Ukurannya pun tak begitu luas, hanya sekitar 20 x 30 meter berlantai dua dengan warna hijau dan putih yang dominan. Dilihat di sisi jalan Veteran Selatan, lokasi masjid ini berada, pun hanya nampak diampit oleh jajaran Rumah Toko (Ruko) dengan sebuah menara kecilnya, yang menyatu dengan bangunan.

pt-vale-indonesia

Namun dari tampilan yang sederhana, masjid ini memiliki kisah perjalanan dakwah para Jamaah Tabligh (Mujahadah) atau yang lebih dikenal di masyarakat kita dengan istilah jamaah pajenggo’-jenggo’.

“Saya belum lahir sudah adami ini masjid mamajang. Kala itu masih banyak rawa di sekitar kampung. Dulu masjid ini hanya sebuah mushollah biasa yang dindingnya dari gamacca (anyaman dinding khas dari bambu) dan masih pakai jembatan orang kalau mau sholat ke sini,” sepenggal kisah dari Asdar (48), seorang pengurus masjid kepada Gosulsel.com, Kamis (23/6).

Nama masjid ini pun diambil dari nama kampung setempat yang kini juga jadi kecamatan di kota Makassar. Dan telah jadi bagian dari Yayasan Muhammadiyah semenjak jemaah tabligh datang dan berbasis di masjid ini.

Menurut Asdar, jamaah tabligh ini mulai masuk semenjak tahun 70-an, namun baru berbasis di Masjid Mamajang sejak tahun 80-an awal. Dan sejak menetap masjid ini pun mulai perlahan berkembang hingga direnovasi pada tahun 1996 dengan bentuknya hingga sekarang.

Halaman:

BACA JUGA