Tana Toraja, GoSulsel.com — Warga muslim yang berada di Lembang Paku, Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja sudah delapan tahun melaksanakan ibadah sholat berjamaah di rumah salah satu jamaahnya. Hal ini dilakukan karena Masjid Nurul Hikmah yang mereka dirikan tahun 1987 silam, roboh diterjang badai yang melanda desa mereka pada Tahun 2008.

Sejak Masjid tersebut roboh diterjang badai, masyarakat tidak lagi memiliki biaya untuk membangun kembali hingga harus beribadah dalam keadaan yang sangat sederhana, menumpang di salah satu rumah jamaah, untuk melaksanakan ibadah sholat tarwih.

Kemampuan biaya menjadi alasan jamaah Masjid Nurul Hikmah Paku belum juga dibangun. Hal ini diperparah karena tidak ada bantuan dari pemerintah ataupun donatur yang rela memberikan bantuan dalam hal biaya pembangunan masjid.

Padahal Masjid Nurul Hikmah Paku merupakan satu dari hanya tiga masjid yang berada dalam Wilayah Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja.

Alasan beribadah dengan menumpang di salah satu rumah jamaah dilakukan karena jarak masjid terdekat dari desa 9 km. Hal itu dirasakan warga sangat jauh jika hendak beribadah di masjid desa lain. Dulu, masjid yang roboh itu digunakan kurang lebih 16 KK dan sekitar 70 jamaah.

Ramli, pemilik rumah yang ditempati sholat berjamaah selama delapan tahun berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun masjid.

---