(Foto: Villa Yuliana di Kota Watan Soppeng, Kabupaten Soppeng dulunya adalah tempat peristirahatan bagi para petinggi pemerintahan Hindia Belanda/Sabtu, 16 Juli 2016/Muhammad Yusuf/GoSulsel.com)

Villa Yuliana, Seabad ‘Menanti’ Kehadiran Ratu Belanda di Soppeng

Sabtu, 16 Juli 2016 | 07:00 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Yusuf Muhammad - Go Cakrawala

Soppeng, GoSulsel.com — Villa Yuliana merupakan museum Latemmamala Watan Soppeng yang dibangun oleh gubernur pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi Selatan bernama C.A.Krosen pada tahun 1905. Orang Soppeng juga mengenalnya dengan nama Mes Tinggi.

Bangunan Villa Yuliana yang berada di Jl Pengayoman Soppeng, samping Rujab Bupati Soppeng ini dahulu difungsikan sebagai tempat tinggal dan persinggahan para pejabat pemerintah Hindia Belanda bila berkunjung ke Soppeng.

pt-vale-indonesia

Sumber lisan menyebutkan bahwa pembangunan villa yuliana ini awalnya dipersiapkan sebagai tempat peristirahatan Ratu Yuliana yang hendak berkunjung ke Soppeng. Oleh karena itu, tempat ini diberi nama Villa Yuliana.

Namun, rencana kunjungan Ratu Belanda tersebut kandas karena situasi sosial di Sulawesi yang tidak kondusif saat itu.

Konstruksi dan arsitektur bangunan Villa Yuliana memperlihatkan gaya arsitektur perpaduan eropa dan gaya lokal bugis.

Bahtiar, penjaga Villa Yuliana dan Situs Calio membantu memandu masuk ke dalam ruangan villa. Di sana terdapat fosil gading gajah yang ditemukan pada tahun 1993 dari kecamatan Lilirilau, Soppeng. Terdapat pula fosil tengkorak dan taring babi rusa raksasa, fosil tulang kerangka, dan fosil gigi kerbau hutan.

Kita bisa pula menemukan fosil manusia dari jaman homo erectus. Manusia purba tersebut berjenis pikung kubah sanguran Jawah Tengah yang berumur 700.000-800.000 tahun. Selain itu, terdapat juga homo floresiensis Leang Bua Flores umur 18.000 tahun, kura-kura raksasa, kapak genggam, choppers made, cores (batu inti), dan pahat batu.

Halaman:

BACA JUGA