(FOTO: Wakil Gubernur Sulsel di Kegiatan Hari Anak Nasional/Rabu, 3 Agustus 2016/Iin Nurfahraeni/GoSulsel.com)

Angka Perceraian Guru di Makassar Tinggi, Wagub “Curhat” ke Menteri Yohana

Kamis, 04 Agustus 2016 | 07:00 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Iin Nurfahraeni - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang, sempat cerita di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Suzanna Yambise, terkait tingginya angka perceraian di kalangan guru.

Hal ini membuatnya sedikit resah dan meminta pemerintah kota Makassar segera mencari penyebabnya. Menurutnya, perkembangan anak sangat dipengaruhi dari faktor lingkungannya sendiri. Jika di rumah terjadi pertengkaran, terlebih bila orang tua bercerai, ini sangat mempengaruhi mental anak ke depannya.

pt-vale-indonesia

Ia menjelaskan dari data serta informasi yang diterimanya, tingkat perceraian di Sulawesi Selatan terutama di kota Makassar cukup tinggi dan didominasi kalangan guru. Menurut Agus, hal ini cukup berbahaya dan harus segera dicari penyebabnya. “Saya sudah minta Pak Wali Kota Makassar menangani ini, apakah memang permasalahan guru-guru ini juga terkena imbas kekerasan dari para suaminya, atau justru suaminya bosan,” kata Agus, saat bertemu Menteri Yohana Suzanna Yambise, Rabu (3/8/2016).

Agus menambahkan, jika pendataan ini dilakukan untuk mencari jalan keluar dari masalah perceraian tersebut. “Waktu awal saya menjabat, dari berkas setumpuk yang harus ditandatangani, ada berkas persetujuan perceraian. Tentu saya bertanya apa harus ini dilakukan, kalau masih bisa dipertahankan kenapa tidak tetap berlanjut,” paparnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Suzanna Yambise, mengungkapkan kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak biasanya disebabkan karena rumah tangga orang tuanya bermasalah. Padahal anak- anak harus dijaga untuk masa depan bangsa.(*)