(Foto: pengibaran bendera di pantai losari Makassar/Minggu, 22 Mei 2016/Muhammad Muhaimin/GoSulsel.com)

Fakta Baru, Bendera Pusaka Pertama Ternyata Diganti Kain Sutera Bugis Buatan Ibunda JK

Kamis, 18 Agustus 2016 | 13:20 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Jakarta, GoSulsel.com – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengisahkan sebuah fakta menarik tentang kain sutera Bugis yang dijadikan bahan pembuat duplikat bendera merah putih menggantikan bendera pertama yang dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno.

Kemarin, 17 Agustus 2016, JK menuturkan ke cucunya, Abang Fikri dan Rasyid, bahwa sekitar tahun 1969, Tim dari Kantor Gubernur Sulsel serta Sekretariat Negara berkunjung ke rumah JK di Jalan Andalas, Makassar. Tim tersebut menemui Mama Aji (Athirah, Ibu M. Jusuf Kalla).

pt-vale-indonesia

JK menceritakan bahwa Tim Pembuat Duplikat Bendera Pusaka itu sengaja datang menemui Ibu Athirah untuk memesan kain sutera Bugis terbaik berwarna putih. “Apakah Ibu Athirah sanggup membuat kain sutera untuk duplikat bendera pusaka yang akan menggantikan Bendera Pusaka jahitan tangan Ibu Fatmawati yang mulai lapuk termakan usia?”, tanya seorang dari anggota Tim. Saat itu, Ibu Athirah pun menyanggupinya, “Ibu saya mengatakan kesanggupannya,” kenang JK.

“Tahun 60an, Ibu memang seorang pedagang kain dan sarung tenun sutera terbesar di Makassar. Para pengecer bergantian datang ke rumah selain Ibu sendiri berkeliling menjajakan suteranya ke para pelanggan. Ibu juga membina banyak pengrajin sutera di Sengkang, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, salah satu pusat pertenunan sutera terbaik di Indonesia,” ungkap JK.

Ibu Athirah langsung bergerak cepat guna memenuhi permintaan kain sutera Bugis kualitas terbaik pesanan pemerintah pusat. Ia bahkan terjun langsung ke Sengkang mengarahkan pengrajinnya untuk memproduksi kain sutera putih sesuai tuntutan kualitas bahan Bendera Pusaka.

Seingat JK, Tim dari pusat itu hanya memesan kain sutera bugis berwarna putih. sedangkan pewarnaan dan jahitannya dikerjakan di Jakarta. “Warna merah duplikat Bendera Pusaka itu menggunakan bahan khusus yang tidak tersedia di pengrajin,” kata JK.

Halaman:

BACA JUGA