Adi berharap hal ini tidak terjadi karena bisa  berdampak serius pada respon masyarakat khususnya para guru yang kecewa pada pemerintah. Terutama  berkaitan tunjangn profesi guru.

“Kalau mengalami pemangkasan karena faktor kekeliruan penghitungan yang tepat maka hal itu bisa dipahami itu rasional saja, meski pemerintah perlu menjelaskan kasusnya. Karena ini fatal kalau sudah  terjadi hal yang  sama sebelumnya. Tentu diharapkan tidak demikian. Artinya,  pertangungjawabannya  jelas,”terangnya

Adi menyebutkan pemerintah harus punya komitmen serius terhadap pendidikan.  Konstitusi mengamanahkan alokasi 20 persen anggaran negara untuk sektor pendididikan.  Justru komitmen pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan salah satunya dengan peningkatan kesejahteraan guru.(*)

---