Dari Kanan ke Kiri Yudhistira Sukatanya dan Soeprapto Budisantoso.

Seniman Kawakan Makassar Akan Pentaskan Naskah “Musang Berjanggut”

Kamis, 20 Oktober 2016 | 21:03 Wita - Editor: Syamsuddin - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Salah satu perupa yang juga kerap main diatas panggung, Is Hakim mengungkapkan kertetarikannya pada pertunjukan musang berjanggut karena naskah klasik melayu ini unik, “digarap dengan genre komedi yang menyentil tetapi pesan moralnya masih sangat relevan dengan kondisi kekinian sperti bagaimana tiga godaan besar, tahta harta dan wanita yang bisa menggerogoti pemerintahan kita,” ungkapnya.

Hikayat Musang Berjanggut merupakan karya sastra masyur melayu deli klasik yang dibuat sastrawan melayu Jamalul Abidin Ass. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai peradaban mealyu dahulu kala dan kearifan.

pt-vale-indonesia

Musang Berjanggut berkisah tentang seorang pegawai kerajaan bernama Cik Awang yang mempunyai istri yang cantik dan diincar oleh banyak pejabat istana termasuk sang raja, berbagai tipu muslihat dilakukan oleh pejabat tersebut untuk bisa merebut istri Cik Awang. Hingga kebusukan moral ini terkuak dan membuat malau diri mereka sendiri.

Pertunjukan ini akan digelar selama tiga hari 23-25 Oktober, dimana setiap harinya akan digelar dua kali pertunjukan yakni sore pukul 16.00 wita dan malam pukul 19.00 wita. Tiket bisa diperoleh di gedung kesenian Sulawesi Selatan setiap harinya, atau langsung saat di lokasi pertunjukan.

Halaman:

BACA JUGA