Ritual Tari Pakarena Dalam Seni Pertunjukan Diulas di UNM

Jumat, 21 Oktober 2016 | 09:46 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

“Ritual disni bukan yang bersentuhan langsung dengan ulacara, tapi yang kita maksud ritual adalah new ritual yg selalu beradaptasi dengan kondisi masyarakat kekiniannya. Sehingga bagaimana pakarena itu mampu bersinergi dengan kondisi kekiniannya,” tambah Dekan FSD ini.

Afrizal Malna menjelaskan dramaturgi kontemporer berkaitan dengan mitos dan sejarah. Menurutnya, mitos dan sejarah tidak dalam sebuah pengertian yang spesifik, kedua hal itu hanya sebuah kategori saja. Dramaturgi, kontemporer. Tak perlu dewakan istilah-istilah itu sebagai suatu pencapaian. Generasi muda memiliki cara pandang yang berbeda.

pt-vale-indonesia

“Kita berada di era transisi. Generasi saya misalnya menyetel musik pakai speaker agar bisa didengarkan bersama, tapi generasi sekarang lebih pakai headset untuk mendengarkan musik. Perbedaan seperti itu kurang kita disadari tapi itu nyata. Perbedaan ini serius dan menentukan banyak hal. Yang muda mempunyai cara melihat yang berbeda dari saya,” ujar Afrizal Malna.

Kuliah umum ini berakhir pada pukul 4 sore dan ditutup dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan peserta kuliah umum dan dijawab langsung oleh sang pemateri. (*)

Halaman:

BACA JUGA