BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda di Sulsel
1. Suplai uap air yang direpresentasikan oleh kondisi suhu muka laut yang hangat/panas dengan anomali positive antara 0.5 – 2.0⁰C yang berpotensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan masih signifikan di sebagian besar perairan Indonesia, terutama di perairan Selat Makassar dan Teluk Bone.
2. Pada saat yang bersamaan adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera bagian Selatan yang berimplikasi pada terjadinya daerah perlambatan dan belokan angin di sekitar wilayah Sulawesi Selatan yang menimbulkan pengumpulan massa udara yang berimplikasi pada meningkatnya penguapan sehingga pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan bertambah, sebagai implikasinya potensi hujan lebat, petir dan angin kencang semakin meningkat.
3. Aliran massa udara basah yang dikenal dengan istilah Madden Jullian Oscillation/MJO yang berada di sekitar Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan maritim kontinen Indonesia diindikasikan memberikan kontribusi pada peningkatan curah hujan di Indonesia bagian Barat dan Tengah.
4. Tingkat kandungan air di atmosfer di Sulawesi Selatan terutama wilayah barat dan utara sangat basah yang direpresentasikan oleh kelembapan udara yang tinggi mengakibatkan kondisi atmosfer menjadi tidak stabil sehingga meningkatkan potensi hujan lebat. (*)