Makassar, Gosulsel.com — Sudah banyak warung makan di pinggir jalan Kota Makassar yang menggunakan cara penyajian prasmanan. Salah satunya di Jalan Maccini Raya di sekitar Kampus STIK YAPMA. Saat kunjungan Gosulsel.com, Warung Makan Solo Mba Ani 354, merupakan warung prasmanan yang paling laris di daerah ini.

Tukini Rudia atau dipanggil Ani, merupakan pemilik dari warteg ini. Ibu Ani sudah merintis usahanya ini sejak tahun 2005 lalu. Bersama suaminya, dia memulai usaha ini yang awalnya kesulitan modal. Tapi, berkat kegigihannya bersama sang suami, usahanya dapat bertahan hingga saat ini dan menjadi langganan orang banyak.

“Saya buka usaha ini karena ingin merubah ekonomi keluarga supaya lebih berkembang. Saya pilih buka warung karena disini daerah pasar, banyak juga orang lewat, dan dekat kampus. Dan kalau warung makan kayaknya bagus tiap hari orang berhubungan dengan makanan,” ungkap pemilik warung, Ani, kepada Gosulsel.com, Jumat (4/10/16).

Wanita yang merantau ke Makassar sejak usia 19 tahun ini, tak hanya menghidangkan masakan khas kota Makassar, tapi juga dikombinasikan dengan masakan dari tanah Jawa. Awal merintis warung ini, menu yang tersedia hanya 15-17 masakan, tapi kini sudah ada 40 masakan setiap harinya.

“Setiap hari diganti menunya. Ada ayam kentucky, ayam kecap, ayam palekko, ikan ada 6 macam, jengkol, udang, kepiting, sayurnya juga macam-macam, ada tumis, paria, bening, nangka, jantung pisang,” terangnya.

Pelanggannya kebanyakan dari orang-orang yang lewat, setengah dari pelanggannya merupakan mahasiswa dari kampus kesehatan. Kadang juga pegawai kantoran yang ada di dekat warung tersebut

“Sehari ada 200 lebih pembeli. Kebanyakan orang yang lewat, 40% nya itu mahasiswa,” tambahnya.

Harga makanannya sangat terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Mulai dari Rp 500 untuk perkedelnya. Yang paling mahal adalah menu ikan lele yang disajikan seporsi dengan nasi, gorengan, sayur dengan harga Rp 15 ribu.(*)

---