Jejak Kolonial pada Manisnya Lelehan Gula Sanggara Balanda
Makassar, Gosulsel.com — Produk kuliner khas Sulawesi Selatan berbahan dasar buah pisang, memang sangat beragam. Salah satunya yakni Sanggara Balanda. Dessert atau makanan penutup ini bisa dinikmati di Rumah Makan Aroma Palopo.
Makanan ringan tradisional seperti Sanggara Balanda, Puding Pandan, dan Es Poteng Durian menjadi dessert lezat dan sehat yang bisa disantap bersama aneka minuman manis.
“Promo serba Rp 5 ribu untuk Sanggara Balanda, Puding Pandan, Es Poteng Durian,” ujar pengelola Rumah Makan Aroma Palopo, Andi Arifin, saat ditemui Gosulsel.com pekan lalu.
Sanggara Balanda sangat recommended untuk Anda coba. Makanan ini berbahan dasar pisang dengan sedikit kuah.
Sanggara Balanda adalah kue (pisang goreng) yang diberi bahan saus untuk menambah kelezatannya. Dalam bahasa Bugis–Makassar, Sulawesi Selatan, Sanggara berarti “pisang goreng”. Sementara Balanda merupakan julukan orang Bugis untuk warga Belanda yang saat itu menjajah negeri Anging Mammiri. Jadi, bisa diartikan “Sanggara Balanda” adalah “Pisang Goreng Belanda”.
Kue ini sering dijumpai pada saat acara-acara adat dengan menaruhnya di dalam Bosara’. Seperti kue-kue khas Bugis lainnya yang manis luar biasa, Sanggara Balanda juga sarat dengan gula dan telur.
Ciri khas dari kuliner ini adalah harus menggunakan pisang raja yang matangnya bagus, tidak boleh menggunakan pisang lain karena beda aroma dan rasanya. Pisang raja tinggi kandungan gulanya, sehingga bila digoreng akan terjadi proses karamelisasi yang menghasilkan aroma yang khas.