Bupati Luwu, Indah Putri Indriani.

Usul ‘Kondom Bergetar’ di Musrenbang, Ini Tanggapan Bupati Luwu

Senin, 13 Maret 2017 | 18:07 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Eky Hendrawan - Go Cakrawala

Usulan ‘Kondom Bergetar’ di Musrenbang, Ini Tanggapan Bupati Luwu

Lutra,GoSulsel.com – Usulan 200 bungkus ‘Kondom Bergetar’ oleh warga Desa Malangke, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, yang diakomodir pada Musrenbang di tingkat Kecamatan. Ini tanggapan dari Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

pt-vale-indonesia

Pada pertemuan Forum SKPD beberapa waktu lalu, usulan tersebut masih menjadi viral pembahasan hasil Musrenbang Kecamatan Malangke. Tanggapan baik pro maupun kontrapun bermunculan di permukaan.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, pun angkat bicara. Menurutnya, apa yang menjadi usulan masyarakat harus disikapi secara holistik dengan melibatkan instansi terkait, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

“Menyikapi usulan pengadaan ‘kondom bergetar’ harus secara holistik. Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta Dukcapil harus menyikapi dengan menyiapkan data terkait angka fertilitas, khususnya di Malangke,” ujar Indah, Minggu,(12/3).

Menurut Indah, bisa jadi usulan tersebut merupakan kebutuhan mendesak untuk ditindaklanjuti dalam Musrenbang di tingkat yang lebih tinggi.

“Bisa jadi dari perspektif kebutuhan akan alat kontrasepsi menjadi kebutuhan mendesak untuk ditindaklanjuti dalam penyusunan perencanaan program ke depan. Saya kira inilah hakekat dari Musrenbang, yaitu untuk mendapatkan masukan dari masyarakat terkait apa yang menjadi kebutuhan mereka,” terang Indah.

Usulan tersebut, lanjut Indah, adalah bagian dari pelayanan dasar yang harus mendapat perhatian. Mungkin kata Indah, masyarakat setempat menyadari bahwa program pengendalian penduduk tidak kalah pentingnya dengan program fisik lainnya.

“Jadi menurut saya, usulan itu bagian dari pelayanan dasar di bidang kesehatan. Kenapa usulan itu muncul? Bisa saja karena warga menyadari bahwa program pengendalian penduduk tidak kalah pentingnya dengan program bersifat fisik lainnya, dan ini perlu mendapat apresiasi dan tindak lanjut dari SKPD teknis,” pungkas Indah.(*)


BACA JUGA