NasDem-Golkar Unjuk Kekuatan di Sulsel, Siapa yang Diuntungkan?

Minggu, 26 Maret 2017 | 13:05 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Partai NasDem dan partai Golkar kembali melakukan unjuk kekuatan di Sulawesi Selatan dengan waktu yang bersamaan. Hal ini terlihat dengan alat peraga kedua parti ini yang memenuhi hampir seluruh titik di Kota Makassar.

Golkar dengan agenda pelantikan Golkar Makassar, Rapat Kerja Daerah dan pelantikan AMPG dan sejumlah organisasi sayap lainnya, sementara partai NasDem juga melakukan hal yang sama, pelantikan organisasi sayap, DPW Garnita Malahayati Sulsel, Garda Pemuda Sulsel dan Dialog Kebangsaan yang menghadirkan sejumlah tokoh di Sulsel.

pt-vale-indonesia

Sebelumnya, Golkar dan NasDem telah melakukan unjuk kekuatan yang sama di Sulsel, Minggu, (30/10/2016) lalu Golkar menggelar jalan santai Golkar (Jago) dan sehari sebelumnya, Sabtu (29/10/2016) NasDem melepas Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba NasDem Sulsel. Bahkan pada saat jalan santai Jago Golkar, Ketua DPP Partai NasDem, Surya Paloh lebih memilih jalan sehat FKPPI diwaktu yang bersamaan.

Tidak hanya itu, saat ini NasDem dan Golkar unjuk kekuatan dari sisi fasilitas. Penjemputan Surya paloh dengan iring-iringan ratusan kendaraan roda dua dan puluhan mobil branding NasDem dengan harga selangit, Sabtu (25/3/2017) kemarin.

Bahkan Surya Paloh dan rombongan menyambangi Rujab Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dengan agenda membincang rencana Sekolah Kebangsaan yang akan dia dirikan.

Sementara Golkar, melepas 27 mobil karya kekaryaan Golkar yang didampingi langsung oleh Ketua Harian DPP, Nurdin Halid, Sabtu (25/3/2017) kemarin.

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Priyanto menilai, bahwa momentum yang bersamaan itu malah menguntungkan partai NasDem.

“Ya, betul ini situasi kesekian kalinya Nasdem-Golkar menunjukkan rivalitas secara terbuka. Saya lihat pemilihan momentum bersamaan atau hampir bersamaan seperti itu, justru menguntungkan positioning Nasdem,” kata Luhur saat dikonfirmasi GoSulsel.com, Minggu (26/3/2017).

Apapun hasil nya, lanjut Luhur, Nasdem telah berhasil membangun branding dan Positioning yang kuat dalam lanskap politik di Sulsel. “Berkompetisi secara terbuka dengan Golkar adalah cara yang ampuh bagi Nasdem untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas partai,” tuturnya.

Dia melanjutkan, posisi yang kuat ini sebenarnya milik Demokrat dan Gerindra sebagai pemilik kursi terbanyak ke dua di DPRD Sulsel, tetapi karena partai kedua partai ini lagi stagnan dan sibuk menghabiskan energi mengurus rivalitas internal, maka terbukalah jalan bagi NasDem sebagai penantang serius bagi Golkar. “Jadi Nasdem berhasil mengelola momentum krisis internal dan eksternal,” paparnya.

“Terlebih lagi di Pilkada Takalar, manuver NasDem dalam memimpin koalisi kecil berhasil membendung kekuatan Golkar yang memimpin koalisi besar,” tambahnya lagi.

Olehnya, kata Luhur, hari – hari kedepan, sudah bisa diprediksi persaingan yang semakin tajam dan terbuka antara Golkar-Nasdem, terutama dalam persaingan Menuju Pilgub Sulsel tahun 2018 mendatang.

Saat ditanya kemungkinan NasDem menunggu injury time untuk menentukan usungan melawan Golkar yang akan lebih dulu menentukan usungannya di Pilgub sesuai Surat Keputusan (SK) rekomendasi yang terbitkan. Luhur mengatakan, besar kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.

“Betul. Sangat memungkinkan, bahkan saya kira sikap politik NasDem akan terus bermanuver hingga menit-menit akhir, sehingga menjadi partai yang mencukupkan,” tandasnya. (*)


BACA JUGA