Gara-gara ‘Silariang’, Siswa SMK Tidak Ikut UNBK
Makassar, GoSulsel.com – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai dilaksanakan empat hari mulai, Senin-Kamis (3-6/4/2017). Hari pertama UNBK, dibagi dalam tiga sesi.
Laporan sejumlah unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Diknas) kabupaten/kota di Sulsel melalui teleconference dengan Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas) Sulsel, Irman Yasin Limpo secara umum menyatakan pelaksanakan UNBK berjalan dengan lancar.
Namun dari laporan sejumlah UPT di daerah, tidak semua peserta yang terdaftar, ikut dalam pelaksanaan UNBK dengan berbagai alasan.
Seperti di Jeneponto. Menurut Kepala UPT Jeneponto, Amir, sebanyak 20 sekolah menyertakan siswanya ikut UNBK. Namun yang menyelenggarakan hanya 11 sekolah.
Sisanya sembilan sekolah numpang ujian di sekolah yang menyelenggarakan dengan alasan sarana dan prasarana yang belum tersedia di sekolah.
Jumlah siswa yang terdaftar UNBK di Jeneponto sebanyak 1.562 orang. Namun yang hadir di hari pertama sebanyak 13 orang.
Laporan Amir ke Kadisdik Sulsel, Irman Yasin Limpo, alasan sejumlah siswa tidak ikut UNBK karena sudah menikah, sakit, memang sudah tidak pernah masuk sekolah.
“Ada juga yang tersandung kasus hukum. Malah, ada yang terdeteksi kawin lari (silariang),”ujarnya.
Persoalan yang sama juga ditemukan di Kabupaten Takalar. Alasan ketidakhadiran siswa pada UNBK karena menikah, ada yang kawin lari, sakit, hingga tanpa keterangan. (*)