Kompol Muh Idris, MH

Sisi Teladan Mantan Kasi Intel Polres Maros

Senin, 10 April 2017 | 18:55 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

Maros, GoSulsel.com – Berbagai prestasi yang patut diteladani dilakukan Personil Polri, disela tugas rutinnya sebagai abdi negara, mereka masih menyisihkan tenaga, pikiran bahkan materi sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat.

Salah satu perwira di Polda Sulsel, Kompol Muh Idris, MH rela meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk melakukan kegiatan sosial dan membantu berbagai permasalahan yang ada di desa kelahirannya, Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

pt-vale-indonesia

Tidak tanggung-tanggung, Idris yang merupakan mantan Kasat Intel Polres Maros ini sudah menginisiasi berbagai pembangunan sarana umum di desa tersebut, diantaranya pembangunan Masjid, Pengadaan Tempat Pemakaman Umum (TPU), pembangunan sarana olahraga seperti lapangan Volly dan Takrow, bahkan ia juga menginisiasi pembangunan jalan menuju kebun masyarakat sepanjang 1,2 KM dengan lebar 4 meter.

Salah seorang tokoh masyarakat di desa Mallassaro, Abd Salam sangat bangga dengan kegiatan pembangunan yang diinisiasi oleh Pak Idris.

“Sungguh ini adalah sesuatu yang mulia, ditengah banyaknya tayangan negatif tentang kepolisian yang sering kita lihat, ternyata di Jeneponto ini ada polisi berhati mulia yang mempelopori banyak pembangunan, seperti sarana olahraga yang sekarang sudah digunakan sama anak muda, padahal dulu sebelum ada lapangan ini, anak muda kerjanya hanya nongkrong bahkan banyak yang minum tuak lalu setelah itu sering terjadi perkelahian, setelah ada sarana olahraha alhamdulillah sudah ada perubahan anak mudanya,” ujar Abd Salam.

Abd Salam melanjutkan, jika Pak Idris bahkan telah mewakafkan tanahnya untuk dibuat pemakaman umum.

“Sebelumnya setiap ada yang meninggal kita kubur di belakang rumah masing-masing, sekarang sudah bagus karena ada pemakaman umum, ia juga membuat jalan ke kebun lebih dari 1 Km, sungguh perbuatan mulia seorang polisi, kami masyarakat Jeneponto sangat bangga, khususnya di Kec Bangkala ini,” tutupnya.

Selain Abd Salam, warga desa lainnya, Abd Samad sangat mengapresiasi pembuatan jalan yang menghubungkan bibir pantai dan kebun bahkan sepanjang pinggir jalan yang dinamai Jl Pantai Harapan, masyarakat sudah mulai melakukan budidaya ikan bandeng dan udang mengingat akses sudah sangat baik.

“Hadirnya jalan ini membuat kami masyarakat kembali bersemangat melakukan budidaya ikan dan udang, kami sudah bentuk kelompok budidaya Wira Karya, padahal dulu jalan setapak saja tidak ada semua ini berkat kerja keras dan ketulusan pak Idris, sekarang dokar dan mobil sudah masuk, bahkan ini menjadi akses utama bagi warga dari pulau Harapan untuk ke pasar dan sekolah, dulu sebelum ada jalan ini kalau sedang musim kemarau masyarakat di pulau Harapan harus jalan kaki untuk mencari air, sekarang sudah ada jalan, sisa turun dari perahu dan naik ke mobil,” ujar Samad yang dihubungi wartawan.

Ditemui terpisah, Kompol Muh Idris enggan berkomentar banyak, ia mengakui jika apa yang ia lakukan adalah bagian dari kewajiban yang oleh orang tuanya selalu diajari bahwa hidup harus bisa bermanfaat bagi orang lain.

“Iya Alhamdulillah, apa yang kami lakukan adalah bagian dari rasa syukur. Semua datangnya dari Allah SWT. Termasuk menjadi polisi itu adalah rezeki, sekecil apapun yang kita lakukan dengan iklas insyaallah akan bernilai ibadah, mungkin kerja-kerja sosial inilah sehingga Allah juga memudahkan segala urusan saya termasuk bisa sekolah umum dan kepolisian, padahal saya tidak punya apa-apa,” ujar suami dari Ismahtan Sato dan Ayah dari 3 orang anak ini saat ditemui di salah satu warkop di Makassar, Senin (10/4/2017).

Ia menguraikan, jika ia memulai kerja sosial ini sejak tahun 2012, Idris melihat kondisi masyarakat sebelum ada jalan, banyak warga yang cekcok karena melewati kebun dan menginjak tanaman warga lainnya,

“Begitupun dengan anak muda karena tidak ada penyaluran bakat sehingga arahnya ke perselisihan makanya saya menginisiasi pembuatan sarana olahraga, TPU, Jalan dan kelompok wirausaha dan itu mendapat respon yang baik dari masyarakat, kami juga mengajak para keluarga yang berprofesi sebagai TNI dan Polri untuk ikut bersama-sama membantu” tandasnya.

Idris mengawali Kariernya di kepolisian pada tahun 1991 awalnya ia ditugaskan selama 11 tahun di Polda Maluku, setelah itu Perwira dengan satu melati ini menjabat Kasat intel di Polres Pelabuhan Makassar, kemudian menjadi Kanit intel di Polrestabes Makassar, pada tahun 2013 menjadi Kasat Intel di Polres Maros. Ia menyelesaikan Pendidikan Sespimma pada tahun 2012 dan menyelesaikan S2 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) 2011 dengan konsentrasi ilmu hukum. (*)


BACA JUGA