Insiden Pengoroyokan Salim Mamma Bakal Berujung di Meja Hijau

Jumat, 21 April 2017 | 19:28 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Harlin - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com – Insiden yang dialami Wartawan Senior, Salim Mamma ternyata ditanggapi serius oleh pihak keluarga dan kasus ini akan diproses melalui jalur hukum.

Keluarga Salim Mamma tidak terima atas insiden pengeroyokan terhadap Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan itu.

pt-vale-indonesia

Farid Mamma yang juga merupakan kakak kandung Salim Mamma saat dikonfirmasi, Jumat (21/4/2017), mengaku tetap akan melanjutkan proses hukum yang menimpa adik kandungnya sendiri.

Pihaknya mengaku akan terus melakukan upaya hukum atas insiden yang dialami oleh adiknya Salim Mamma tersebut.

“Sesuai dengan hasil musyawarah keluarga kemarin, maka kami akan melakukan upaya hukum dengan melapor ke Mabes TNI AL dan Komnas HAM, saat ini Salim Mamma sudah berangkat ke Jakarta untuk melaporkan kasus yang dialaminya,”  kata Farid Mamma

“Sekarang yang bersangkutan (Salim Mamma) sudah di Jakarta untuk menghadap di Mabes TNI AL dan Komnas HAM,” ujar Farid.

Sebelumnya, Farid Mamma ini juga telah menegaskan bahwa pihak keluarganya akan terus melakukan upaya hukum untuk menindaklanjuti kasus yang dialami oleh adiknya, Salim Mamma tersebut.

“Apa yang telah dilakukan oleh puluhan oknum Pomal waktu itu, sesungguhnya telah memperlihatkan arogansinya sebagai aparat negara, lagipula tidak ada hubungannya Pomal dengan perparkiran, mereka hanya memiliki kewenangan mengurus disiplin internalnya saja. Jadi, sangat tidak wajar apa yang mereka perbuat terhadap adik saya,” ungkap Farid ketika dikonfirmasi melalui aplikasi pesan whatsapp-nya.

Untuk itu, kata dia, perlu ditegaskan dalam kasus ini sesuai dengan video yang kami pegang, jelas korban dikeroyok dan dianiaya dan kami meminta Danlantamal dan Danpomal turun dari jabatannya karena tidak mengawasi anggotanya sehingga berbuat anarkis dan arogan.

“Intinya kasus ini akan kita tindak lanjuti, sekarang korban sudah di Jakarta untuk melaporkan kasusnya,” tungkasnya.

“Harus ada proses secara hukum dan semua yang melakukan harus di beri sanksi yang berat yakni dipecat dan lantamalnya harus dicopot dari jabatanya, ini adalah pembelajaran penting bagi institusi negara agar tidak berbuat sewenang-wenang,” tegas Farid Mamma.

Sekedar diketahui, kejadian ini berawal ketika Salim Mamma bersama beberapa rekannya sedang menikmati kopi di Warkop 75. Tiba-tiba datang puluhan anggota POMAL (Polisi Militer AL) dengan pakaian seragam Angkatan Laut dan melarang pengunjung warkop parkir di sepanjang Jalan Satando.

Salim pun keluar dari warkop untuk memindahkan mobilnya. Namun saat keluar ia melihat oknum anggota POMAL akan mengempeskan ban mobilnya. Salim melarang anggota tersebut agar tidak mengempeskan ban mobilnya karena akan segera memindahkan mobil tersebut.

Kendati demikian, Anggota POMAL tidak terima sehingga terjadilah adu mulut antara kedua belah pihak. Salim bahkan akan dibawa ke markas POMAL yang tidak jauh dari Warkop 75. Namun, pengunjung warkop lainnya melarang dan membawa Salim masuk ke warkop.

Oknum POMAL lalu melakukan serangan dengan mengeroyok Salim di pelataran warkop tersebut. Akibatnya, Salim mengalami luka memar dan lecet di bagian wajahnya serta bajunya terkoyak/robek. Salim pun kemudian dilarikan ke IGD RS Siloam Makassar guna mendapat perawatan medis. (*)


BACA JUGA