Maros, GoSulsel.com – Direktur Lembaga Bumi Mentari (LBM) Ilham Lahiya, sebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maros, lalai dalam menjalankan fungsinya sebagai anggota Dewan. Hal itu disampaikannya saat melaporkan Grand Mall Batangase ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros. Selasa (6/6/2017).
“Grand Mall Batangase membangun tanpa Amdal, dimana bangunannya sudah sampai pada tahap perampungan. DPRD Maros kok bisa tidak tahu hal itu,” kata Ilham Lahiya.

Ia (Ilham) menduga ada indikasi pembiaran yang dilakukan oleh DPRD Maros, dalam pembangunan yang dilakukan pihak managemen Grand Mall Batangase.

“Salah satu fungsi DPRD ialah melakukan pengawasan. Nah, ini seolah dibiarkan begitu saja. Membiarkan pihak investor melabrak undang-undang,” tambah Ilham.

Dikonfirmasi terpisah, Chaidir Syam Ketua DPRD Maros mengatakan jika komisi 3 sudah memantau langsung ke lokasi Mall tersebut terutama mengawasi proses perekrutan tenaga kerja.

“Saya berterima kasih dengan kritikan teman-teman pemuda yang dialamatkan ke kami, namun secara teknis di lapangan yang paling mengetahui kondisi tersebut adalah SKPD terkait”, ujarnya melalui pesan singkat.

Selain itu Chaidir juga mengatakan jika proses perijinan dari Grand Mall akan diklarifikasi oleh komisi 2 DPRD Kabupaten Maros, “Komisi 2 akan klarifikasi data-data yang disampaikan ke kami,” kuncinya.

---