Fauziah Mas’ud dan Makna Terdalam Gerak Tari

Selasa, 15 Agustus 2017 | 16:00 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Fajrin Amnur - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com — Dalam tarian ada pesan berbalut estetika. Tari, kata Uci, bukan hanya sekadar lenggokan tanpa petuah maknawi. Pun tari, baginya, tak hanya gerakan biasa yang begitu saja tercipta tanpa kontemplasi filsafati dari para maestro.

Selama beberapa jam, nuansa hangat memenuhi ruang percakapan, saat gadis bergigi aduhai itu berbincang dengan Gosulsel.com, Senin (14/08/2017) jelang pergantian hari. Uci begitu bersemangat menuturkan berbagai prestasi yang telah ia rengkuh selama berkecimpung di dunia tari. Tak kurang, penghargaan tingkat lokal hingga level nasional berhasil ia gasak.

pt-vale-indonesia

Fauziah Mas’ud memulai debut tari sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Uci -sapaan akrabnya, adalah dara manis kelahiran Pinrang, 14 Januari 1996 dari bapak yang berdarah Mandar dan ibu berasal dari tanah Bugis. Ia mengeyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Pinrang sebelum merantau tahun 2013 lalu, dan menjatuhkan pilihan pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian.

Pada tahun kedua kuliahnya, Uci lalu bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Unhas. Di sana, talenta menarinya kian mekar. Dengan kemauan keras Uci kemudian terpilih menjadi anggota penari tetap UKM Tari Unhas. Fase paling menyenangkan akhirnya datang memeluk mimpinya. Ia memulai petualangan baru, melintasi lautan mewakili nama Unhas, Makassar, hingga Sulawesi Selatan dalam berbagai ajang tari ataupun undangan khusus.

Tutur kata Uci saat berbincang dengan kami, menunjukkan kualitas dirinya. Nyatanya, ia tak hanya pandai melengkungkan tubuh di panggung tari. Lebih dari itu, wawasannya sungguh luas. Pengetahuannya mendalam. “Dalam tarian itu ada pesan berbalut estetika. Buang anggapan kalau menari itu hanya untuk perempuan, karena seni tidak kenal gender,” ucapnya sambil sesekali melentingkan jari telunjuk di bibir gelas kaca berisi Thai Tea Ice pesanannya.

Baginya, tari telah menyatu dalam jiwa. Setiap tari yang dipentaskan selalu mampu membuatnya larut, unsur gerak dan rasa membuatnya begitu sempurna mengungkap hal tersirat di tiap gerakan tari.

“Makna tari kak, kalo menurutku tari itu bagian dari dirimi. Karena unsur tarian juga itu ada gerak sama rasa, yang nda bisami dipisahkan. Kayakmi tari sama saya kak lahir sama batinmi,” tutur pengidola Yoona SNSD ini. 

Sebelum menutup percakapan, Uci menitipkan pesan bagi anak muda Sulawesi Selatan. “Masa muda itu cuma sekali makanya jangan sia-siakan, ayo berprestasi. Selamat berkarya selamat berprestasi,” tutup bungsu tiga bersaudara ini.(*)

 


Fauziah Mas'ud
Fauziah Mas'ud
IMG-20170814-WA0012
IMG-20170815-WA0007
Fauziah Mas'ud
IMG-20170815-WA0007