Gowa, Gosulsel.com – Persiapan menjelang Hari Raya Idhul Adha yang jatuh pada 1 September 2017 nanti, mulai dilakukan masyarakat Gowa. Mulai dari mencari calon hewan kurban, berburu sembako, hingga kebutuhan dapur jelang lebaran.

Dari tahun sebelumnya, permintaan barang yang cukup besar oleh masyarakat menjadikan harga beberapa bahan pokok melonjak naik seperti beberapa bahan pokok yang ada di Pasar Minasa Maupa Gowa, Kamis (24/08/2017).

Mbak Bawing (65) salah satu pedagang sembako mengatakan, menjelang Idul Adha ada beberapa sembako yang mengalami lonjakan harga, namun adapula harga yang turun dari hari biasanya.

Seperti gula pasir yang turun dari harga Rp14 ribu menjadi Rp.13 ribu per kilonya, bawang merah turun dari harga Rp. 25 ribu per kilo menjadi Rp30 ribu, dan asam dari harga Rp.70 ribj per kilo menjadi Rp30 ribu.

Untuk harga sembako yang naik yaitu mie basah cap telur dari harga Rp. 52 ribu per bungkus naik menjadi Rp.54 ribu, santan Rp 80 ribu menjadi Rp90 ribu per bungkus.

Adapun garam dari harga Rp2 ribu per liter menjadi Rp5 ribu, kacang tanah dari harga Rp23 ribu per kilo menjadi Rp25 ribu, kemiri dari harga Rp28 ribu per kilo menjadi Rp30 ribu, dan kunyit dari harga Rp25 ribu per kilo menjadi Rp27 per kilo.

“Selain beberapa persediaan stok barang yang menjadi acuan naik turunnya bahan sembako, keadaan cuaca seperti hujan juga bisa menyebabkan harga kebutuhan pokok melonjak,” ungkap Mbak Bawing yang sudah 13 tahun berjualan di pasar tersebut.

Sedangkan Puang Diah (38) penjual ayam yang berdomisili di Jalan Andi Tonro menuturkan, untuk harga ayam menjelang lebaran mengalami penurunanan dari harga Rp22 ribu/kilo menjadi Rp18 ribu/kilo. Harga ayam biasanya turun di H-10 menjelang lebaran.

Puang Diah juga menambahkan target ayam yang akan terjual menjelang lebaran sebanyak 700 ekor, sedangkan ayam yang terjual di lebaran Idul Fitri lalu mencapai 1000 ekor ayam.(*)

---