Makassar, GoSulsel.com – Agus Arifin Nu’mang resmi menggandeng Aliyah Mustika Ilham di Pilgub Sulsel tahun 2018 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Gerindra ikut angkat bicara soal sikap Agus. Diketahui Agus adalah kader baru di partai berlambang kepala garuda itu.

Sekretaris Gerindra Sulsel, Rusdin Tabi mengatakan, nama Agus memang sudah rencananya akan dikirim ke DPP Gerindra.

“Pak Agus masuk salah satu yang kita ajukan ke DPP, tentu masih ada yang lain,” kata Rusdin Tabi saat ditemui di kantor Gerindra Sulsel, Jln Gunung Bawakaraeng, Makassar, pada Rabu (6/9/2017).

Dia mengatakan, peluang Agus dan 3 pendaftar lainnya tetap sama. Legislator DPRD Sulsel ini juga enggan melampaui keinginan DPP Gerindra. Dia mengatakan, semua kepatasan ada pada pimpinan tertinggi partai.

“Insya Allah namanya beliau akan kita bawa ke DPP dan finalnya di DPP. Insya Allah minggu ke 4 bulan ini,” tuturnya.

Hanya memang, salah satu pendaftar lainnya, yakni Nurdin Halid (NH) memiliki peluang yang sangat tipis untuk mengendarai partai besutan Prabowo Subianto. Alasanya, Golkar telah mendeklarasikan diri untuk mengusung Jokowidodo di Pilpres tahun 2019 mendatang, sementara Gerindra akan mengusung calon yang memiliki komitmen untuk memenangkan Prabowo di Pilpres.

“Itu wajib, dan nanti akan dilakukan (penajaman komitmen) di DPP bukan di sini, kita sudah tanyakan di sini, tapi di DPP nanti akan kembali dipertegas,” tuturnya.

Sebelumnya, Juru Bicara DPD Gerindra Sulsel, Sawaluddin Arief mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil survei empat calon yang menguat, khususnya hasil Ichsan Yasin Limpo (IYL) yang menggunakan lembaga survei nasional.

Ia mengatakan, terdapat empat kandidat yang punya potensi diusung oleh Gerindra. Mereka adalah, Ichsan Yasin Limpo (IYL), Abdul Rivai Ras (Bro Rivai), Nurdin Halid (NH) dan Agus Arifin Nu’mang (AAN).

“Saat ini empat figur itu berpeluang untuk di kirim ke DPP. Kita DPD Gerindra Sulsel, hanya pelaksana tahapan. Yang menentukan tetap DPP,” sebut Sawal.

Sementara, teruntuk Nurdin Abdullah, Gerindra sudah menutup pintu lantaran Bupati Bantaeng dua periode itu tidak mengembalikan formulir.(*)