PMII
logo PMII
#

Ketua PMII Sulsel: Akademisi Jangan Beri Pernyataan seperti Tim Sukses

Sabtu, 09 September 2017 | 13:53 Wita - Editor: Baharuddin -

Makassar, GoSulsel.com – Dinamika Pilgub Sulsel 2018 tak luput dari perhatian aktivis kepemudaan dan mahasiswa. Terbaru yang menjadi bahan diskusi di kalangan pemuda dan mahasiswa adalah keterlibatan akademisi seperti dosen di dalam politik praktis. 

Seperti dilontarkan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulsel, Syarif Hidayatullah, menuturkan, sah-sah saja jika akademisi mengikuti dinamisnya perhelatan pesta demokrasi. Seperti memberi komentar atau statement tertentu. 

pt-vale-indonesia

Hanya saja, jangan sampai statement itu kebablasan, hingga meninggalkan kesan sebagai “komentar pesanan” kandidat.  

“Harus objektif lah statementnya. Karena menurut saya akademisi harus tetap menjaga kredibilitasnya sebagai akademisi yang profesional. Statment menyikapi soal pilkada sah-sah saja. Selama menyikapinya secara objektif,” kata Chali, Sabtu (9/9/2017). 

Soal komentar akademisi yang menyudutkan kandidat tertentu, sambung Chali, jelas tidak dibenarkannya. “Sebab akan menjadi citra buruk bagi para akademisi. Karena tidak bisa menjaga kredibilitasnya. Apalagi jika statmentnya yang seakan menjadi tunggangan politik bagi salah satu kandidat,” tegasnya lagi.  

Yang lebih disayangkan lagi, lanjut Chali, jika ternyata akademisi itu ternyata adalah tim sukses kandidat tertentu. Kemudian berkomentar negatif untuk kandidat lawan. “Harusnya menjaga kredibilitas sebagai akademisi. Jangan malah seperti tim sukses salah satu kandidat,” tuturnya. 

“Silakan komentari. Tapi harus memberikan komentar yang objektif, bisa dikonsumsi dan bermanfaat bagi publik. Bukan  menjatuhkan yang satu dan menguntungkan yang lain,” tutupnya.

Sekadar diketahui, Jayadi Nas yang mengatasnamakan diri sebagai akademisi Unhas, berulangkali memberi analisis yang kesannya punya tendensi pribadi bagi Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar.

Pasalnya, pernyataan akademisi Unhas tersebut, seolah targetnya ingin memojokkan  Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) yang diduga dimanfaatkan oleh tim media salah satu kandidat.

“Analisis politik Jayadi Nas cenderung politis  dan memiliki motif kepentingan,” tegas Ketua Pemuda Indonesia Sulsel, Muh Aras, Jumat (08/09/17) malam.

Sebelumnya, Jayadi mengeluarkan pernyataan soal IYL bakal sulit mendulang suara mayoritas di Tana Toraja, karena salah satunya faktor Andi Mudzakkar (Cakka) yang bersaudara dengan Aziz Qahhar.

Tak hanya itu, Jayadi kembali muncul dengan analisa yang lain. Kali ini mengomentari soal posisi RMS yang bakal bergabung di NH-Aziz. Hanya saja, dari analisanya lagi-lagi berusaha “memojokkan” IYL-Cakka.

“Sebagai akademisi, tidak sepantasnya memberikan analisis yang seakan-akan menempatkan diri sebagai tim sukses. Ada apa?,” tanya mantan aktivis mahasiswa Unismuh ini.(*)


BACA JUGA