Peduli Pengungsi, UNHCR Lanjutkan Kerjasama dengan IYL
Makassar,GoSulsel.com – Perhatian Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel Ichsan Yasin Limpo (IYL), terhadap pengungsi dari berbagai negara di Indonesia, terus mendapat apresiasi dari lembaga kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pasca-dinobatkan sebagai salah satu tokoh peduli pengungsi di Indonesia oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), lembaga kemanusiaan international ini kembali menjajaki kerjasama dengan PMI Sulsel.
Sesuai rencana, UNHCR bakal menandatangani MoU terkait berbagai kegiatan PMI, khususnya dalam penanganan pelatihan kepada pengungsi di Indonesia, seperti yang pernah dipelopori IYL.
“Kita jajaki kerjasama atau MoU dengan PMI Sulsel terkait berbagai kegiatan kemanusiaan,” kata Perwakilan UNHCR di Makassar, Yance Tamaela, usai menemui IYL di kantor sementara PMI Sulsel, Rabu (13/09/17).
Yance mengakui, lembaganya tertarik melanjutkan kerjasama, karena di kepemimpinan IYL di PMI Sulsel, ada banyak hal bisa disinergikan. Seperti, penanganan pelatihan pengungsi yang digelar di Bali tahun 2015.
Berdasarkan pantauan, pertemuan yang berlangsung santai ini, IYL turut didampingi Sekretaris PMI Sulsel Lutfi Qadir, serta sejumlah pengurus PMI lainnya.
Lutfi mengatakan, penjajakan kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama yang terjalin sebelumnya, seperti terobosan menangani pengungsi di Indonesia.
“Banyak hal yang sudah kita lakukan dalam menangani pengungsi di Indonesia, terutama di Makassar. Termasuk dari Rohingya. Seperti memberikan pembekalan atau pelatihan keterampilan khusus. Ini yang kita sedang bahas untuk melanjutkan,” terang Lutfi.
Diketahui, IYL belum lama ini mendapat penghargaan dari UNHCR atau lembaga kemanusiaan PBB yang fokus menangani masalah pengungsi di dunia.
UNHCR memberikan penghargaan hanya ke empat figur di Indonesia, karena menganggap IYL punya dedikasi tinggi terhadap penanganan pengungsi di Indonesia. Mantan Bupati Gowa dua periode ini sangat berperan memberi pembekalan secara khusus bagi pengungsi melalui pelatihan.
Kepedulian IYL terhadap pengungsi, juga ditunjukkan melalui inisiatif pelopor pendidikan gratis di Indonesia ini, dengan cara mengumpulkan zakat harta keluarganya untuk membiayai pembekalan atau pelatihan pengungsi yang digelar di Bali dan Makassar.(*)