Zakat Harta IYL, Warga di Perbatasan Jeneponto-Bantaeng Nikmati Air Bersih
Jeneponto,GoSulsel.com – Tak salah jika lembaga kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menobatkan Ichsan Yasin Limpo (IYL) sebagai salah satu tokoh peduli pengungsi dan kemanusiaan di Indonesia.
Kepeduliaannya terhadap aksi-aksi kemanusiaan tak perlu dipertanyakan. Selain mewakafkan diri memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel, Ichsan yang mendapatkan julukan “Mr Komitmen”, juga tak henti-hentinya mewakafkan zakat hartanya untuk hajat orang banyak.
Terbaru, IYL membantu warga di Taruang, Jeneponto, untuk pengadaan air bersih, melalui Zakat Air Minum (ZAM) Abdi Merah Putih (Ampuh), yang kini mulai dikonsumsi secara gratis oleh masyarakat di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng tersebut.
Sama seperti yang dilakukan di Pampang, Makassar, Zam Ampuh tersebut, bisa memenuhi kebutuhan air minum rumah tangga di Taruang yang dikelola oleh warga melalui Abdi Merah Putih, khususnya dalam memberdayakan pemuda dan remaja yang selama ini tercatat sebagai pengangguran.
Kepala Desa Taruang, M Nasir menuturkan, ini merupakan kali pertama, warga di desanya bisa mendapatkan air minum dengan kualitas terbaik secara gratis. Sebab selama ini, warga hanya mengkonsumsi air payao.
“Dengan adanya zakat air minum dari Pak Ichsan, tentu saja ini sangat membantu warga, dan sangat bermanfaat. Olehnya itu, kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Ichsan atas kepeduliaan dan bantuannya,” terang Nasir, Sabtu (07/10/2017).
Sebelumnya, Nasir bersama mantan Kepala Desa Taruang, Syarifuddin, menyambut IYL saat singgah di tempat pengelolaan air minum gratis tersebut, saat perjalanan dari Bulukumba ke Makassar, belum lama ini. Kala itu, IYL menaruh harapan kiranya Zam ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.
Begitu juga, pemuda dan remaja yang dilibatkan dalam pengantaran galon isi ulang ke rumah warga, jasa pengantarannya Rp2000 bisa dikelola dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus bisa mengurangi angka pengangguran di desa tersebut.
Sekadar diketahui, Zam Ampuh ini menggunakan teknologi terbaik yang semuanya dibiayai oleh IYL melalui zakat maal ketua PMI Sulsel tersebut. Di samping itu, kualias air minum ini juga disebut-sebut jauh lebih baik dibanding produksi air isi ulang yang selama ini dikonsumsi
Untuk tahap awal, pengelolaan Zam Ampuh diproduksi rata-rata di atas 100 galon per hari. Setelah itu, didistribusikan setiap saat ke rumah warga oleh remaja dan pemuda yang dilibatkan. Jasa pengantarannya, yakni Rp2.000 sampai Rp3.000 digunakan untuk memberdayakan warga setempat, dan dikelola sendiri oleh masyarakat.
Zam Ampuh, selama dua bulan terakhir juga manfaatnya sudah dirasakan oleh ratusan warga di Pampang, Makassar. Semenjak diresmikan langsung oleh IYL, rata-rata produksinya di atas 200 galon per hari.(*)