#Pilgub Sulsel
Ganti Pasangan NA Karena Tekanan Parpol, PKS Terlibat?
Makassar, GoSulsel.com – Nama Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang menggantikan posisi Tanribali Lamo (TBL), mendampingi Nurdin Abdulah (NA) ternyata bukan hal tiba-tiba. Pasangan NA-ASS ternyata direncanakan jauh hari sebelumnya tanpa sepengetahuan Tanribali.
Hal ini diketahui setalah dipublikasikannya rekomendasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke NA-ASS yang per-tanggal 06 September 2017. Padahal pada saat itu, NA masih romantis dengan TBL. Bahkan nama ASS praktis belum pernah disebut-sebut.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PKS Sulsel, Irwan ST yang dikonfirmasi membenarkan rekomendasi tersebut. Menurutnya sesuai dengan tanggal yang tertera pada rekomendasi PKS, pasangan yang menggunakan tagline “Prof Andalan” itu memang cenderung sudah klop sejak September lalu.
Atas rekomendasi itu pula, dapat dipastikan bahwa bongkar pasangan Nurdin Abdullah juga merupakan “kawin paksa”, atas intervensi partai politik pengusung, seperti PKS. Irwan mengatakan pihaknya memang hanya mengirim calon Gubernur. Perihal rekomendasi ke NA-ASS, menurutnya hal tersebut merupakan dinamika partai politik.
“Jadi itu dinamika di DPP yah. Kita betul – betul di Wilayah ketika sudah menyerahkan nama, kita sudah berikan kewenangan sepenuhnya kepada DPP. Jadi, boleh jadi ketika kita mengirimkan nama ke DPP. Setelah itu DPP meresponnya dengan berkomunikasi dengan masing-masing kandidat itu, dan saya kira pada saat itu belum ada yah wakil kandidat yang definitif,” kata Irwan saat ditemui di Gedung DPRD Kota Makassar, pada Senin (23/10/2017).
Jika pada rekomendasi itu, nama ASS yang muncul mendampingi NA, menurutnya hal tersebut adalah hasil pengembangan komunikasi DPP dengan para kandidat.
Dia pun mengatakan, sejauh ini, baik Tanribali maupun ASS tidak pernah membuka komunikasi dengan DPW. Sehingga rekomendasi itu murni merupakan wewenang DPP PKS.
“Kalau pak Andi Sudirman belum pernah, jadi kita terima dari DPP ini betul-betul paket. kita kirim single, pulang-pulang sudah jadi. Komunikasi pak Tanribali ke kita di wilayah juga tidak pernah,” tandasnya.(*)