#

Gelar Rakor, IYL: Antisipasi Turbulensi Politik

Selasa, 21 November 2017 | 03:45 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) dan tim pemenangan se-Sulsel menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Clarion, Makassar, pada Senin (20/11/2017).

Sebelum membuka Rakor, terlebih dahulu IYL-Cakka melantik tim inti Rumah Kita yang diketuai oleh Anggota DPD RI Bahar Ngitung, Usman Lonta (Wakil Ketua DPW PAN Sulsel) menjabat sebagai sekretaris dan Swadi Mahendra sebagai Wakil Ketua. Tiga tim inti pemenangan ini akan bekerja untuk menyusun personalia tim pemenangan IYL-Cakka se-Sulsel.

Kegiatan ini dihadiri hampir seribuan tim pemenangan se-Sulsel. Ichsan dalam sambutannya mengatakan, bahwa kehadiran seluruh tim adalah bentuk semangat untuk memenangkan Pilgub Sulsel 2018 mendatang.

Dalam sambutanya, Ichsan menjelaskan, bahwa Rakor tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi turbulensi politik yang menjegalnya melalui jalur independen. “Kalau itu massif dilakukan, kita ini berbahaya bagi pencalonan kita,” kata Ichsan.

“Sehingga kita membuat penegasan hari ini, dengan rakor yang kita laksanakan, kalau memang ada masalah dengan partai, kami sudah siap maju dengan jalur independen,” ucapnya.

Ditanya soal firasatnya yang memungkinkan untuk mendapatkan rekomendasi Demokrat. Ichsan tidak ingin terlalu jauh berspekulasi. Dia mengatakan, sudah berpengalaman dengan turbulensi pengalihan dukungan partai politik.

Dia menceritakan dukungan PAN. Menurutnya, di awal Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan mengaku tidak akan mengalihkan dukungan, sekalipun mendapat tekanan dari Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Karena seperti itu dulu. Tapi ternyata konon kabarnya dia tunduk sama yang lain. Ditarik. Saya kira Demokrat tidak demikian, tapi saya harus memasang strategi lain untuk turbulensi yang sudah saya persiapkan dulu,” ucapnya.

Dia mengaku, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil rapat Mejelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat yang dilaksanakan malam ini (kemarin red).

“Kalau rapat Majelis Tinggi mengatakan lusa tidak, mati kita kan. Karena jangan salah. Jadi harus ada rapat koordinasi, karena (keputusan) tidak bisa tiba-tiba. Kita harus mengawal sampai verifikasi,” ucapnya.

“Inilah sehingga kita sudah memperhitungkan, jangan-jangan juga memang adalah penyiasatan. Seakan-akan menggempur Demokrat yang tidak mungkin Demokrat berubah. Karena cara pengambilan keputusan di Demokrat itu jauh lebih baik dari Golkar, karena saya sudah di Golkar yah. Dan ternyata PPP yang diganggu. Ini semua yang kita hitung, sehingga besok itu barulah kita mengabil keputusan,” tuturnya.(*)


BACA JUGA