Agus Arifin Nu'mang bakal calon gubernur 2018.
#

Dapatkan Dukungan Gerindra, Pengamat Sebut Agus Berpeluang Gaet PAN dan PKS

Kamis, 04 Januari 2018 | 10:11 Wita - Editor: Irfan Wahab - Reporter: Muhammad Fardi - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Partai Gerindra dikabarkan bakal mengalihkan dukungan ke pasangan Agus Arifin Nu’mang-Andi Tanribali Lamo (Agus-TBL).

Partai yang sebelumnya memberikan rekomendasi ke pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) dalam waktu dekat akan menyerahkan rekomendasi ke Agus-TBL.

pt-vale-indonesia

Menanggapi hal itu, pengamata politik dari Universitas Bosowa (Unibos) Makassar Arief Wicaksono menilai, dinamika dan kecenderungan kepartaian yang ada memang faktnya relatif berubah.

“Fakta itu kemudian diperkuat dengan kecenderungan koalisi Gerindra, PKS dan PAN dalam aras nasional sebagai upaya melanjutkan pembangunan poros koalisi merah putih yang sempat tiarap beberapa waktu ini,” kata Arief, Kamis (4/1/2018).

Dia menuturkan, jauh hari sebelumnya pernah memprediksi, jika Agus AN melakukan pendekatan ke Gerindra dengan intens, tentu Gerindra tidak akan mau sendirian mengusung karena syarat kursi dukungan di DPRD belum cukup.

“Oleh karena itu, Gerindra pasti memberi syarat pak AAN untuk membangun komunikasi politik dengan partai lain untuk mencukupkan. Nah, jika koalisi Gerindra di aras nasional akan didesain bersama PKS dan PAN, maka pak AAN dapat kemudahan melengkapkan dukungan parpol,” tandasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Adi Suryadi Culla mengatakan, perubahan arah dukungan di Pilkada serentak 2018 memang rentan terjadi. Salah satu yang mempengaruhi kekisruhan perubahan dukungan lantaran kewenangan DPP yang sentralistik dalam menentukan calon.

“Jadi mengenai pergantian dukungan tergantung pada DPP,” kata dia.

Diapun mengakui, sebenarnya ada yang menganjal dari partai pengusung NA-ASS. Tiga partai Koalisi Merah Putih (KMP), yakni Gerindra, PAN dan PKS berkoalisi dengan PDIP.

“Karena dilihat dari proyeksi Pilpres, kemungkinan Gerindra dengan PDIP berhadapan. Kalau melihat koalisi yang terjadi di Sulsel memang itu menjadi tanda tanya. Apakah koalisi itu tidak terkait dengan Pilpres. Artinya koalisi lebih bersifat pragmatis,” ucapnya.

Dukungan pragmatis itu dalam artian, melihat fakta calon yang dianggap punya peluang nilai kontestasi yang prespektif.

Pertarungan NA dan Agus dalam merebut partai pengusung bisa saja akan ada salah satu diantaranya tidak akan ikut running di arena Pilgub. Lantaran jika Agus mendapat dukungan Gerindra maka harus membutuhkan koalisi partai lain untuk mencukupkan kursi dukungan.

Jika melihat dari arah pergerakan politik Agus, yang berpeluang dia gaet adalah partai KMP, yakni PAN dan PKS. Jika hal ini terjadi maka besar kemungkinan perjalanan panjang NA-ASS bakal buntung.

“Artinya memang ini titik krusilnya. Itu di koalisi yang mengusung berdasarkan kebutuhan persentasi persyaratan pendaftaran di KPU. Jadi kalau ada partai yang beralih maka itu akan berdampak terhadap NA, begitu juga Agus, menjadi persolan kecukupan suara. Jadi ada persyarata regulasi,” ucapnya.

“Memang ini terjadi pertarungn untuk mendapatkan dukungan maju di Pilguib. Makanya sebenarnya DPP itu yang menentukan,” tandasnya.

Sehari sebelumnya, Kordinator Regional Sulawesi DPP Partai Gerindra, Abdul Karim Al-Jufri membeberkan kepastian perubahan dukungan tersebut. Menurutnya tinggal menunggu surat rekomendasi dari DPP Gerindra yang dikabarkan segera terbit.

“Kemarin saya sudah menghubungi DPD Gerindra Sulsel dan mengabarkan tentang rekom tersebut. Insya Allah, beberapi hari lagi akan segera dilakukan seremonial serah terima rekomendasi antara DPD dan kandidat” kata Abdul Karim.(*)


BACA JUGA