Bakal calon Gubernur Sulsel, Abdul Rivai Ras.
#

Bro Rivai: Kita Butuh Pemimpin Bebas Korupsi

Sabtu, 20 Januari 2018 | 16:20 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Baharuddin - GoSulsel.com

Makassar,GoSulsel.com – Mantan Kandidat Bakal Calon Gubernur Sulsel Abd Rivai Ras memberi keterangan kepada wartawan terkait langkahnya pasca-batal maju bertarung di Pilgub 2018 mendatang.

Hingga saat ini, Bro Rivai, sapaan akrab Abd Rivai Ras, mengaku tim dan relawannya masih sangat solid. Apalagi, pihaknya sedang menyiapkan pendirian Bro Rivai Center sebagai lembaga nir laba yang peduli terhadap pembangunan Sulsel.

pt-vale-indonesia

“Lembaga ini berdimensi sosial dan kemanusiaan yang akan menjadi bagian dari pengabdian kami dalam mengawal demokrasi dan NKRI,” terang Bro kepada wrtawan, Jumat (19/01/2018).

Disinggung mengenai dukungannya di Pilgub Sulsel, Bro Rivai akan memberikan dukungan moral kepada putra putri terbaik Sulsel yang bebas dari korupsi.

“Kita akan memberi dukungan moral saja kepada putra terbaik kita yang bebas dari KKN dan mampu mengangkat harga diri Sulsel dalam berbagai bidang,” terang Bro.

Mengenai analisinya, perwira di TNI Angkatan Laut ini mengurai, jika melihat dari pemetaan politik yang ada, kandidat yang berpotensi memenangkan Pilgub  dapat diukur dalam tiga aspek pendekatan.

Masing-masing, dominasi geopolitik calon. Hal ini beralasan karena hampir 70%  masyarakat Sulsel masih mempunyai preferensi politik kedaerahan dan mengedepankan  kebanggaan lokal (local pride), sehingga dapat dipastikan pemilih fanatik traditional masih kuat tanpa harus melihat personal history dan background calon.

“Kedua adalah kekuatan figur secara intellectual. Kekuatan ini dilihat dari sisi performa dan moral calon yang dinilai mempunyai kapasitas dan kredibilitas tinggi serta ketokohan dalam merespon tuntutan demokrasi masa kini. Catat!! Bahwa masyarakat Sulsel diperkotaan cukup moderat, sehingga perilaku pemilih diperkotaan yang modern lebih rasional,” tambahnya.

Belum lagi kaum muda dan kelompok terdidik. Penduduk atau wajib pilih di perkotaaan hampir mencapai sepertiga dari pemilih pedesaan. 

Sedangkan yang ketiga, yakni kemampuan  tim pemenangan. Ini penting karena infrastruktur politik seperti mesin partai yang besar dan tim relawan yang kuat.

Misalnya, lanjut dia, mesin partai adalah instrumen yang cukup efektif dalam menggiring opini pemilih dalam konteks pengarahan pemilih hingga di bilik suara karena mereka memiliki struktur yang jelas. 

“Untuk itu, tinggal melihat siapa calon yang bisa mengungguli ketiga hal itu, dan saya kira kasat mata bisa diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Sebagai Ilmuwan politik saya bisa mengidentifikasi itu secara akademik, namun secara etik dan moral saya ingin mengedapankan netralitas saya. Silahkan tebak sendiri,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA