8 Hari Lagi Terjadi Supermoon di Sulsel, Ini Keistimewaannya
Makassar, Gosulsel.com — Kurang dari seminggu lagi, akan terjadi peristiwa gerhana Bulan total bakal teramati di langit seluruh penjuru Indonesia. Indonesia menjadi salah satu lokasi terbaik untuk mengamati peristiwa yang satu ini.
Mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, semua masyarakat Indonesia berkesempatan untuk melihat peristiwa langka yang terjadi pada satu-satunya satelit alami milik Bumi kita ini.
Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Ikhsan, mengatakan fenomena alam yang terjadi supermoon. Terjadi saat gerhana Bulan total di mana keseluruhan wajah Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Itu terjadi bila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi oleh Bumi.
Dengan kata lain, gerhana Bulan total terjadi saat fase Bulan purnama. Tetapi, tidak setiap Bulan purnama akan terjadi gerhana Bulan tota. Hal ini disebabkan karena orbit Bulan miring 5 derajat saat mengelilingi Matahari.
Pada 31 Januari 2018 mendatang, bidang orbit Bulan berpotongan langsung dengan ekliptika Bumi, membuatnya akan masuk bayangan umbra Bumi sehingga Bulan akan tergerhanai dalam peristiwa gerhana Bulan tota.
Posisi Bulan pada saat gerhana Bulan total 31 Januari 2018 akan bertepatan pada momen ia mencapai titik perigee, atau jarak terdekat dengan Bumi. Hal ini jelas akan membuat Bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit malam.
Para astronom menyebutnya sebagai Bulan purnama perigee, namun tampaknya kini lebih akrab disebut sebagai Supermoon. Supermoon 31 Januari 2018 akan membawa Bulan berada pada jarak sekitar 360.000 kilometer jauhnya dari Bumi.
“Supermoon yang besok terjadi tanggal 31 Januari spesial karena terjadinya berbarengan antara bulan purnama dengan gerhana bulan total. Sehingga bulan berwarna merah selama 1 jam 16 menit,” katanya, melalui pesan WA, Selasa (23/1/2018)
Hal itu akan membuat Bulan tampak dengan diameter sudut sebesar 33’09”, cukup besar bila dibandingkan Bulan purnama yang terjadi pada biasanya. (*)