PLTB Jeneponto Beroperasi Juni 2018

Kamis, 01 Februari 2018 | 22:41 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, Gosulsel.com – Selain Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, Sulsel juga akan memiliki PLTB di Kabubupaten Jeneponto. Jika tak ada hambatan, PLBT Tolo ini akan beroperasi Juni mendatang. 

Diketahui, PLTB di Kampung Lengke-Lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, dibangun oleh Equis Energy PT Energi Bayu Jeneponto, dengan kapasitas 72 Mega Watt (MW). Nilai investasinya sebesar USD 160,7 juta, dengan memanfaatkan lahan 60 hektare dan masa pengerjaan dua tahun. 

pt-vale-indonesia

Managing Director Technical Services Equis Energy, Daniel Astbury, menjelaskan, hingga saat ini progres pembangunan secara keseluruhan sebesar 58,2 persen, dengan target penyelesaian 15 Juni mendatang. Saat ini memasuki tahap pemasangan tiang dan turbin. Proses pengerjaan fondasinya sudah hampir rampung.

Adapun perusahaan akan membangun 20 turbin angin tipe SWT-3.6-130 setinggi 138 meter, dengan tinggi total pembangkit 198 meter, dengan kapasitas masing-masingnya 3,6 MW. Sementara panjang kincir mencapai 64 meter dengan berat 17 ton. 

“Ada 20 set, tiangnya dari Cina dan turbinnya dari Denmark. Sepuluh set sudah ada di Makassar dan akan diangkut dengan truk sepanjang 74 meter.  Setiap turbin memiliki tiga baling-baling,” jelas Daniel, saat melaporkan progres pembangunan PLTB Tolo kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (1/2). 

Ia menuturkan, untuk mengangkut kompenen turbin dari Pelabuhan Soekarno Hatta ke lokasi pembangunan di Jeneponto, dibuat jalan baru sepanjang 14 Km dengan lebar 5-8 meter. Diharapkan, PLTB ini bisa mulai menghasilkan listrik pada tahun ini. 

“Pembangkit ini akan terhubung ke jaringan energi Indonesia melalui gardu lokal dan jalur transmisi 150 kilovolt (kV),” ungkapnya. 

Proses pengangkutan saat arus lalulintas mulai sepi, pukul 22.30 hingga pukul 05.00 wita. Diangkut dari container yard Pelabuhan Soekarno Hatta, Jl Nusantara-Jl Tol Reformasi, Fly Over, Jl AP Pettarani, ke selatan Jl Sultan Alauddin, dan melintas di poros Gowa-Jeneponto.

Menanggapi laporan tersebut, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, memberikan apresiasi yang tinggi. Dengan hadirnya PLTB, ini akan menambah pasokan listrik ke masyarakat sehingga akan menghasilkan peradaban baru. 

“Hadirnya PLTB ini bukan hanya membangun proyek, tetapi membangun peradaban baru. Harapan saya, energi bayu ini juga sampai Takalar bahkan Selayar. Saya akan bicara juga dengan PLN,” sebutnya. 

Menurutnya, PLTB sangat cocok dikembangkan di Sulsel, mengingat infrastruktur dan biaya perawatannya rendah. “Di pikiran saya, listrik yang ada di Sulsel listrik murah, seperti tenaga bayu ini,” imbuhnya. 

Sementara, Komisaris PT Energi Bayu Jeneponto, Hamid Awaluddin, mengatakan, salah satu manfaat dari pembangunan PLTB ini akan menjadi objek wisata. 

“Lokasi turbin ini bisa menjadi objek wisata, orang bisa datang berfoto. Secara ekonomis rakyat akan mendapatkan manfaatnya. Di Belanda lebih rendah saja orang datang, apalagi ini lebih tinggi. Ini memotong sawah, nanti Jeneponto akan mudah dilihat,” ujar mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ini.(*)


BACA JUGA