Makassar, Gosulsel.com- Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang dan Sekretaris Daerah Sulsel Abdul Latief secara khusus menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Ruang Kerja Gubernur, Jum’at 2 Februari.

Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih 30 menit, sebelum Salat Jum’at. Selain Agus dan Latif, turut hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman dan Kesbangpol Sulsel, Asmanto Baso Lewa.

Sekda Sulsel, Abdul Latif mengakui keduanya dipanggil khusus oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. Kesempatan tersebut juga digunakan untuk berpamitan untuk mengikuti Pilkada 2018.

“Pertemuan tadi itu tidak membahas yang lain hanya membahas tentang kami akan pamit setelah maju di Pilkada serentak dan memang saya dan pak Wagub dipanggil oleh Pak Gubernur Sulsel,” kata Abdul Latief.

Abdul Latif sendiri memutuskan mundur dari PNS. Setelah maju di Pilkada Kabupaten Pinrang berpasangan dengan Usman Marham. Proses pengunduran dirinya, masih menunggu keputusan KPU soal penetapan calon kepala daerah.

Hal yang sama diungkapkan oleh Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang. Agus malah menyempatkan diri pamitan dengan seluruh jamaah Jum’at di Masjid Nurul Amri Kantor Gubernur Sulsel.

“Saya sudah lapor ke Pak Gubernur, dan hari ini saya pamitan kepada seluruh jamaah. Semua keberhasilan yang telah kita capai selama ini adalah hasil kerja kita semua,” kata Agus.

Agus Arifin Nu’mang yang akan maju di Pilgub Sulsel 2018 berpasangan dengan Tanribali Lamo mengatakan, jika semua keberhasilan yang telah di capai selama 10 tahun harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

“Ketika kami masuk dengan pak gubernur bagaimana mau kerja staf kita kalau masih memikirkan dapurnya. Makanya kita buat Pakkasi. Pegawai harus sejahtera agar tak mengambil di tempat lain. Untuk itu saya minta jaga kinerja ini mudah-mudahan harus terus dipertahankan sama sama,” katanya.

Lebih jauh Agus Arifin Nu’mang menuturkan jika 12 Februari ia harus cuti sebagai Wagub Sulsel dan berjuang menuju kursi nomor satu di Sulsel menggantikan posisi Syahrul Yasin Limpo yang telah memimpin 10 tahun.

“12 Februari, saya harus cuti. Saya selalu punya keyakinan kalau Allah tak pernah menukar takdir kita, ikhlas bekerja tak usah pikir lain. Jangan minta jabatan ke saya perbaiki saja sujud mu,” tuturnya.

“Mungkin 10 tahun kurang dua bulan, ada yang tidak sadar. Doakan agar daerah ini diberi pemimpin yang baik ke depan. Maaf kalau selama 10 tahun ada hal yang kurang berkenan,” tutupnya. (*)

---