Program Padat Karya di Sulsel Pakai Dana Desa

Kamis, 22 Februari 2018 | 16:10 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Makassar, GoSulsel.com– Tahun ini pemerintah mulai menerapkan program padat karya. Di Sulsel sendiri sudah ada beberapa desa yang menjadi lokasi pembangunan proyek infrastruktur Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM).

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( DPMD) Sulsel Rais Rahman, mengatakan khusus di Sulsel program ini masih menggunakan Dana Desa. Sebab Sulsel tak masuk 10 provinsi yang menjadi pilot project dari Kementerian PUPR.

“Sumber dananya tetap dana desa kalau program padat karya. Penggunaan dananya setiap kegiatan bidang pembangunan 30 persen harus untuk upah kerja,” katanya, saat dikonfirmasi kemarin.

Program padat karya ini menurut Rais diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, sehingga terjadi pemerataan ekonomi ke perdesaan sekaligus untuk mengatasi kesenjangan.

Dengan berfokus kepada program padat karya, Pemerintah memberikan porsi yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.

“Pola penggunaan harus swakelola, tidak bisa melibatkan swasta dalam pembangunan. Tenaga kerja diprioritaskan rumah tangga miskin, pengangguran, difabel dan perempuan,” sebutnya.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi program padat karya di Gowa menyebutkan ada 238 lokasi irigasi untuk program padat karya dengan anggaran Rp 53 miliar. Sementara untuk pemeliharaan jalan di, terdapat 64 lokasi dengan perkiraan biaya Rp 38,5 miliar.

“Mereka membuat sendiri, untuk kepentingan mereka sendiri, diberi honor dan diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya.(*)


BACA JUGA