Pedagang Sentral Maros Curhat ke IYL Soal Sewa Kios

Selasa, 27 Februari 2018 | 14:58 Wita - Editor: Irfan Wahab -

Maros, GoSulsel.com – Kandidat Gubernur Sulsel nomor urut 4, Ichsan Yasin Limpo (IYL) memanfaatkan jeda kampanyenya dengan berkunjung ke Kabupaten Maros, Selasa (27/2/2018).

Di kabupaten tetangga Kota Makassar ini, IYL mampir menyeruput kopi di salah satu warung kopi di dalam Pasar Sentral Maros. Di tempat ini, sejumlah perwakilan pedagang ikut menemani pasangan Andi Mudzakkar tersebut.

pt-vale-indonesia

Sambil menikmati kopi, para perwakilan pedagang ini bercengkrama penuh kehangatan. Apalagi ketika satu persatu, para pedagang menceritakan kondisi yang dialami sebagian pedagang di pasar lama.

Salah satunya adalah permintaan pindah ke pasar sentral baru dengan cara sebelum pindah, sewa kios sudah berjalan atau dibebankan ke pedagang. Padahal seharusnya, sewa baru berlaku ketika pindah.

“Ini yang kami alami Pak. Belum ditempati tapi sudah disuruh membayar,” sebut salah seorang pedagang yang duduk didekat mantan Bupati Gowa dua periode ini.

Kepada IYL, para pedagang meminta difasilitasi agar diberi kemudahan, setidaknya sewa kios baru berlaku ketika para pedagang sudah menempati kios tersebut.

Mendengar keluhan itu, IYL mengaku jika tidak punya kewenangan terlalu jauh mencampuri permasalahan ini. Meski demikian, Ichsan tetap menunjukkan kepeduliaannya dengan menelpon pihak perbankan untuk mempertanyakan soal sewa kios tersebut.

Selama beberapa menit berbincang lewat telepon dengan salah satu pimpinan perbankan, IYL kemudian menyampaikan ke pedagang jika pihak bank akan membahas mengenai keluhan tersebut.

“Ini tidak ada kaitannya dengan politik yah Bu. Murni ini masalah kemanusiaan. Doakan, semoga harapan ta mengenai kios itu bisa dipenuhi. Saya akan ikut membantu,” kata IYL yang spontan disambut pedagang. “Terima kasih Pak,” ujar salah seorang perempuan yang juga tercatat sebagai pedagang setempat.

Usai ngopi di dalam pasar, IYL kemudian menyapa para pedagang dan penjual. Teriakkan Appakabaji dan yel-yel Punggawa Macakka menggema dalam pasar tradisional itu. (*)


BACA JUGA