Soni Sumarsono Sebut Luwu Timur ‘Indonesia Mini’
MALILI, Gosulsel.com — Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-15 Kabupaten Luwu Timur (Lutim) di Lapangan Merdeka, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulsel, Kamis (3/5).
Tema HUT tahun ini “Bersinergi dan Berkarya Dalam Keberagaman Menuju Luwu Timur Terkemuka Tahun 2021”.
Pembukaan acara diisi karnaval budaya perwakilan 11 kecamatan terdiri dari 124 desa dan tiga kelurahan di Lutim. Ribuan warga hadir dalam HUT daerah berjuluk Bumi Batara Guru ini.
Dalam sambutannya, Sumarsono mengatakan bangga dengan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah ini.
“Saya bangga bisa hadir bersama saudara-saudara sekalian, bisa menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Lutim yang saya bayangkan faktanya di lapangan jauh lebih indah dari yang saya bayangkan sebelumnya,” kata Sumarsono.
Sebelum berangkat, dia sempat mencari tahu profil Lutim. Dengan keanekaragaman budaya dan suku yang mendiami, Sumarsono menyebut ibarat “Indonesia Mini”.
Untuk itu, keanekaragaman ini harus dapat maju, dikembangkan serta dilestarikan.
“Pluralisme tetap dijaga dan saya yakin saudara sekalian kalau orang Luwu dibelah dadanya, maka hanya ada dua warna yaitu merah dan putih, saya yakin kalau kita bicara Indonesia lihatlah di Lutim ini sebagai gambaran sebagai Indonesia mini,” ujarnya.
Selain itu, Sumarsono juga menyampaikan pentingnya membangun proses demokrasi dengan sebaik-baiknya di Lutim, baik Pilkada Serentak atau Pemilu Presiden.
“Saya mengajak jangan sampai Pilkada atau Pemilu Pilpres, merusak sendi-sendi kebersamaan kita semua itu pesan terkait Pilkada,” sebutnya.
Sumarsono juga meresmikan proyek-proyek Pemkab Luwu Timur Tahun Anggaran 2017 dengan nilai anggaran fisik Rp382,224,434,102 dengan jumlah 848 kegiatan.
Lutim di bawah pemerintahan Muhammad Thorig Husler dan Irwan Bachri Syam terus memacu pembangunan.
Pemerintah daerah Luwu Timur terus memacu sektor pembanguan dengan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa.
Program pembangunan yang diberi label “Menata Kota Membangun Desa” disinkronkan dengan sektor unggulan di bidang Pertanian, Perkebunan, Kesehatan, Pendidikan, Pertambangan dan Infrastruktur.(*)