Bahaya Narkoba, Ketum DPP Genetika: Harus Dibendung Lewat Regulasi di Daerah

Rabu, 09 Mei 2018 | 16:40 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Rusli - GoCakrawala

Gowa,GoSulsel.com – Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan jumlah pengguna narkoba di Sulsel  2016 terdeteksi mencapai 130.400 orang. Penggunanya tersebar di 24 kabupaten/kota. 

Ketua Umum DPP Genetika Djaya Jumain menyebutkan, penangkapan ribuan pil PCC di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, menunjukkan adanya gejala peningkatan signifikan pengguna narkoba dan obat-obatan psikotropika. 

“Generasi muda kita menghadapi ancaman bahaya dari peredaran obat psikotropika, ini akan merusak mental, daya pikir dan akhirnya ketergantungan akan mengantar pada tindakan kriminal. Harus ada langkah lebih nyata dari sekedar sosialisasi,” urai Djaya yang juga Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sulsel ini.

Kencangnya aparat penegak hukum melakukan razia dan memburu bandar narkoba jenis sabu, membuat para pengedar menjadi lebih kreatif dengan beralih menjual obat-obat psikotropika dan memiliki efek yang sama dengan mengonsumsi sabu.

“Pengawasan tidak harus lagi dibebankan kepada aparat penegak hukum semata, tapi harus ada regulasi khusus dari pemerintah daerah. Kami melalui Genetika terus melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan obat-obatan psikotropika, tapi penangkapan pengguna dan bandar narkoba juga terus terjadi,” terang Djaya. 

Merujuk pada hal tersebut, Djaya Jumain yang pada Pemilu 2019 mendatang bakal maju sebagai calon legislatif di daerah pemilihan Kecamatan Pallangga dan Barombong menegaskan, untuk membendung peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang, diperlukan regulasi daerah yang ketat mengenai perdagangan zat adiktif. 

Payung hukum yang mampu menggerakkan aparat penegak hukum hingga tingkat desa/kelurahan untuk melakukan tindakan preventif terhadap gejala peredaran narkoba di daerah masing-masing. 

“Beberapa tahun terakhir kami melakukan pendampingan, mengawal dan mengawasi, membantu penegak hukum dalam membendung peredaran narkoba, tapi kedepan harus ada tindakan yang lebih nyata,” pungkas mantan Ketua Bappilu Partai Gerindra Gowa ini. (*)

pt-vale-indonesia


BACA JUGA