Meski Produksi Menurun, Kakao Masih Komoditas Primadona Sulsel

Kamis, 07 Juni 2018 | 03:09 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: A Nita Purnama - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Kakao masih menjadi komoditas primadona di Sulawesi Selatan. Luwu Raya merupakan salah satu daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Arie Nauvel Iskandar selaku Direktur Corporate Affairs Mars Indonesia, ditemui pada peluncuran komik “Menyemai Masa Depan di Kebun Kakao”, di Hotel Aryaduta, Rabu (06/06/2018).

pt-vale-indonesia

“Secara umum Luwu Raya sebagai basis untuk kakao. Sampai sekarang ini basisnya masih sama,” ujarnya.

Dikatakannya, kakao yang dihasilkan Indonesia hanya mencapai 600-700 kg per hektar. Sangat jauh tertinggal dibanding negara seperti Pantai Gading ataupun Ghana yang sudah mencapai 3 ton lebih.

“Hitungan umum, sampai hari ini per hektar di Indonesia masih berkisar 600-700 kg. Kalau di Pantai Gading, Ghana sudah 3 ton ke atas. Untuk binaan kita sudah lebih 1,5 ton,” ungkapnya.

Berkurangnya produksi kakao di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya lahan produktif. Hal tersebut dikarenakan banyak petani yang berpindah ke komoditas lain.

“Secara umum, kenapa kakao turun produksinya karena persoalan hama tanaman, tanaman tua, petani yang mudah berpindah ke komoditas lain. Kita coba program yang nantinya kurangnya lahan namun produktifitas tetap tinggi,” jelasnya.(*)


BACA JUGA