Dandim 1409 Gowa : Lawan Radikalisme-Terorisme dengan Kebersamaan
Gowa,GoSulsel.com – Masalah radikalisme dan terorisme menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Untuk menangkal pergerakannya diperlukan kekompakan dan kebersamaan dari masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Nur Subekhi dalam dialog kebangsaan dengan tema Radikalisme dan Terorisme Ancaman NKRI yang dilaksanakan oleh DPD KNPI Gowa di Cafe Zaman Now, Jalan Tumanurung, Sungguminasa, Minggu, 10 Juni.
Tampil sebagai narasumber, perwira TNI dengan pangkat dua bunga di pundak itu menyatakan, kebersamaan masyarakat jadi senjata ampuh dalam mencegah berkembangbiaknya radikalisme maupun terorisme.
“Radikalisme dan terorisme ini memang jadi ancaman serius bagi keutuhan NKRI. Karena itu mari kita lawan dengan kebersamaan,” seru Nur Subekhi dihadapan peserta dialoq.
Menurut Dandim, Negara Indonesia memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat yang berbeda-beda. Hal inilah yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk melakukan pro paganda.
Saat ini yang patut diwaspadai serangan proxy War yang sudah masuk ke Wilayah Indonesia. Ia mengatakan, proxy war ini memang punya misi pelemahan terhadap Indonesia secara terstruktur.
“Kami meminta masyarakat Sulsel khususnya Kabupaten Gowa untuk tidak mudah terprovokasi terhadap hasutan – hasutan yang dapat merusak tatanan bangsa. Meski Gowa masuk dalam kategori aman namun kita berharap agar tetap mawas diri dan tetap menjaga stabilitas. TNI/Polri tidak akan maksimal dalam mengawal NKRI apabila tidak ada dukungan dari seluruh masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, tokoh pemuda sekaligus anggota DPRD Gowa, Fitriady menjelaskan, salah satu persoalan yang kerap dihadapi bangsa terkait konflik etnis dan agama.
Legislator PKS itu mengungkapkan, ada dua yang akan menjadi kekuatan yang maha dasyat jika dikelolah dengan baik. Selain itu untuk tetap merawat dan menjaga keragaman serta menumbuhkan nasionalisme, penting perlunya pemahaman sejarah bagi masyarakat dan pemuda pada khususnya.
“Pelemahan-pelemahan terhadap bangsa ini sudah ada, salah satu contoh kasus munculnya kekuatan ketuga yang besar dari cina, selain itu harus diwaspadai adanya pemodal besar yang mendirikan pasar moderen yang pada titik tertentu akan mematikan pasar kerakyatan,” jelasnya.
Ketua DPD KNPI Gowa, Usman Baddu menjelaskan, radikalisme dan terorisme sudah menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. Hal ini kata dia harus diatasi secara komprehensif. Tidak sekadar menjadi tugas pemerintah aparat keamanan. Tetapi juga masyarakat terutama dari kalangan pemuda.
“Berbagai isu provokatif dan teror bom yang terjadi membuat kita prihatin. Oleh karena itu, demi keutuhan NKRI, pemuda sebagai generasi penerus bangsa, harus jadi poros terdepan dalam melawan radikalisme dan terorisme,” tandas Usman.
Acara dialog kebangsaan itu diakhiri dengan penandatanganan petisi anti radikalisme dan terorisme. (*)