Ini Cerita Mahasiswi Poltekpar Makassar yang Rasakan Ngerinya Gempa di Lombok

Selasa, 07 Agustus 2018 | 18:52 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

Lombok, Gosulsel.com – Gempa bumi  7.0 skala richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat kejadian, warga histeris dan berhamburan mencari tempat aman. 

Mahasiswi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Makassar, Siti Nurhaliza Arman menceritakan, sekitar pukul 19.00 Wib nampak warga beraktivitas seperti biasa. Tiba – tiba terjadi goncangan yang sangat dahsyat.

pt-vale-indonesia

Semua orang berhamburan seketika berlarian menyelamtakan diri. Seperti itulah yang nampak di pandangan Siti Nurhaliza Arman, Mahasiswi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Makassar ini.

“Waktu saya bersama teman – teman dari Poltekpar Makassar sedang berada di Sawalayan berbelanja. Tiba – tiba ada guncangan, yang saya lihat semua orang langsung berhamburan menyelamatkan diri,” ungkap Liza Sapaan akarabnya kepada Gosulsel.commelalui sambungan telepon, Selasa (7/8/2018).

Gadis asal Bone ini tak bisa menampikkan betapa paniknya dirinya saat terjadi gempa pada Minggu (5/8/20180) lalu.  Pasalnya, gempa yang mengguncang Lombok beberapa hari sebelumnya (29/7/2018) masih terbayang jelas di pikirannya.

“Panik sekali, ini gempa yang kedua kalinya. Karena yang pertama itu tanggal 29 Juli lalu. Tapi tidak terlalu parahji guncangannya. Inipi yang kemarin baru terasa sekali guncangan di Lombok Barat,”  lanjutnya.

Di saat kepanikian itu, ia juga mulai kepikiran dengan orang tuanya di Sulawesi Selatan.

“Saya juga lupa bawa HP (Handphone) waktu itu. Yang saya takutkan jika orang tua menelpon, makanya saya telpon orang tua saat itu juga pakai HP temanku. Dan waktu itu orang tua saya menagis waktu saya telpon, karena panik saya tidak angkat telpon waktu orang tua menelpon di HP saya,” tutur anak pertama dari 3 bersaudara ini.

Peringtatan potensi tsunami yang sempat keluar saat itu, membuat Lisa dan teman – temannya tanpa berpikir panjang untuk langsung mengunsi. Bersama tiga orang temannya, yaitu Firdayanti, Firawati, Humaira Muhammad ia lalu ke Lombok Tengah di salah satu rumah temannya.

“Tanpa bawa apa – apa saya sama teman – teman langsung mengunsi ke Lombok Tengah. Karena waktu itu ada peringatan tsunami, turus ini tempatku dekat dari pantai,” ungkap anak dari pasangan Muh Arman  dan Rosmiati ini.

Takut terjadi gempa susulan, Lisa bersama teman – temanya memutuskan untuk kembali ke Makassar besok, rabu (8/8/2018). Di Lombok Liza sedang menjalani Praktek Kerja Nyata (PKN) yang diprogramkan oleh kampusnya. Peristiwa gempa yang terjadi 2 kali dalam waktu yang berdekatan membuat pihak kampus dan orang tua memintanya balik, yang seharusnya PKN selama 6 Bulan.

“Adami yang pulang sebagian, dan adami yang pulang hari ini, saya rencana besok pulang ke Makassar mungkin saya yang terakhir. Saya ke Kampus dulu uruski, lihat kondisi juga kalau sudah aman pihak kampus dan orang tua mengiziinkan, yaa saya ke Lombok Lagi,” ungkpanya.(*)


BACA JUGA